Dalam lingkup Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah target awal sasaran penerima manfaat program hanya sebanyak 9.429 sekolah, terdiri dari 1.241 PAUD, 4.053 SD, 2.753 SMP, dan 1.382 SMA. Namun, seiring berjalannya waktu dilakukan proses pemantauan dan evaluasi, jumlah tersebut telah dioptimalkan menjadi 13.777 sekolah dengan penggunaan anggaran sebesar Rp16,9 triliun dari jenjang PAUD hingga SMA.
"Setelah kita lakukan evaluasi, ternyata jumlah sasaran masih dapat dioptimalkan. Dari 14.196 sekolah, 13.777 sekolah telah menerima Surat Keputusan (SK) Penerima Bantuan Revitalisasi Satuan Pendidikan, di antaranya yaitu 1.509 PAUD, 6.077 SD, 3.974 SMP, dan 2.217 SMA. Sementara itu, 419 sekolah sisanya masih dalam proses finalisasi SK," ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, di Jakarta, Senin (6/10).
Selain berdampak pada peningkatan mutu pendidikan, Kemendikdasmen juga terus memastikan program Revitalisasi Satuan Pendidikan juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Dengan prinsip swakelola, penggunaan bahan baku bangunan hingga pekerja lokal yang terlibat dalam program ini telah memberikan dampak positif pagi perekonomian masyarakat.
Namun sangat disayangkan salahsatu SD Negeri yang ada di Kabupaten Batu Bara diduga menggunakan bahan kusen lapuk yang terlihat berjamur, bermata dan ada yang pecah.
Dikhawatirkan dengan digunakannya kusen tersebut berdampak cepat rusak dan juga merugikan keuangan negara.
Terkait persoalan ini oknum kepala UPT Sekolah Dasar di Batu Bara yang menanggungjawabi kegiatan tersebut diduga berkongkalingkong untuk meraup keuntungan serta memperkaya diri sendiri.
Kepala UPT SD berinisial BM mengatakan dirinya bertanggungjawab atas pembangunan ruang UKS tersebut.
" Saya penanggungjawabnya," ucap BM.
Saat dikirim video tentang dugaan kayu kusen lapuk, berjamur, bermata dan pecah, oknum Kepala UPT berinisial BM tidak merespon.
Video tersebut juga dikirim kepada Kadis Pendidikan Kabupaten Batu Bara Wali Wali Sagala, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ir Bonar Siahaan, Kabid SMP yang juga Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) Esti Giah Ginarti, Kabid SD Ardath, Kasi Sarana Narni Indah juga tidak merespon.
Adapun nama kegiatan bantuan pemerintah program revitalisasi satua pendidikan tahun 2025, pembangunan ruang UKS dengan anggaran Rp 117 juta lebih, sumber dana APBN 2025, pelaksana panitia pembangunan satuan pendidikan dan unsur masyarakat.
Pengerjaan ruang UKS di SD Negeri tersebut masih dalam pantauan wartawan.
(Amy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar