SALATIGA, suarakpk.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Salatiga pengurus periode 2025–2026 resmi dilantik. Dengan mengusung tema “Revitalisasi Gerakan HMI: Perjuangan Lokal Menuju Ketahanan Nasional,” pelantikan ini tidak sekadar seremoni, tetapi momentum untuk mempertegas arah perjuangan HMI di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
Kemarau Perkaderan: Tantangan Serius bagi Gerakan Mahasiswa
Dalam pidatonya, Ketua Umum HMI Cabang Salatiga, M. Saiful Anwar, menyoroti
fenomena yang ia sebut sebagai “kemarau perkaderan.” Fenomena ini bukan sekadar
berkurangnya jumlah kader baru, tetapi lebih dalam: generasi muda kini semakin
kurang tertarik pada organisasi, termasuk organisasi mahasiswa. Menurutnya,
minat mahasiswa untuk berproses dalam wadah organisasi mulai tergerus oleh
budaya instan, kesibukan akademik, serta pengaruh teknologi digital yang
membuat ruang diskusi dan interaksi tatap muka semakin berkurang.
“Kemarau perkaderan adalah alarm bagi kita semua. Kita menghadapi tantangan
nyata: semakin sedikit mahasiswa yang mau bersusah payah berproses dalam
organisasi. Padahal, organisasi adalah kawah candradimuka untuk melahirkan
pemimpin bangsa. Jika HMI tidak berbenah, kita bisa tergilas oleh zaman,” tegas
Saiful. Sabtu, (20/9/2025)
Sinergi: Jalan Keluar dari Kemarau
Sebagai jawaban atas tantangan tersebut, Saiful menawarkan solusi melalui
sinergi yang kokoh. Ia menekankan pentingnya membangun kolaborasi lintas
organisasi kepemudaan di Salatiga dan memperkuat kemitraan dengan pemerintah
daerah. Sinergi ini diyakini akan membuat kegiatan perkaderan lebih menarik,
relevan, dan berdampak langsung pada masyarakat.
“HMI Cabang Salatiga tidak bisa berjalan sendiri. Kita harus membuka diri,
bekerja bersama organisasi pemuda lain, dan menggandeng pemerintah daerah untuk
menciptakan ekosistem perkaderan yang hidup. Dengan begitu, organisasi kembali
diminati, karena kader merasakan manfaat nyata dari proses yang dijalani,”
jelasnya.
Selain menyoroti kemarau
perkaderan, Saiful juga membahas isu-isu aktual yang mewarnai kehidupan
masyarakat. Mulai dari tantangan ketahanan ekonomi, problem sosial yang muncul
di akar rumput, hingga keterlibatan pemuda dalam menjaga nilai kebangsaan.
Baginya, gerakan HMI di level lokal bukanlah gerakan kecil. Justru, perjuangan
lokal adalah fondasi kokoh bagi ketahanan nasional. “Apa yang kita lakukan di
Salatiga, sekecil apapun, jika konsisten dan berjejaring, akan berdampak besar
bagi bangsa”.
Tidak hanya menyoal isu nasional, Ketua Umum HMI Cabang Salatiga juga menyinggung pentingnya menghubungkan gerakan lokal dengan dinamika global. Ia mencontohkan gerakan pemuda di Nepal yang tetap konsisten memperjuangkan demokrasi dan hak sipil meski menghadapi tekanan yang berat. Dari Nepal kita belajar, bahwa gerakan pemuda akan selalu hidup selama ada kesadaran kolektif untuk menghadirkan perubahan.
Saiful menutup sambutannya dengan seruan penuh semangat:
“Hari ini kita melawan kemarau perkaderan, HMI mengajak seluruh organisasi kepemudaan untuk senantiasa semangat dalam menjaga api perjuangan dengan sinergi antar organisasi, ketika ikhtiar baik tidak disambut baik oleh pemerintah kota salatiga maka tidak dipungkiri gerakan pemuda nepal akan terjadi di kota salatiga,” tegasnya
Tagline Ketua Umum:
“Sinergi Menghijaukan Kemarau, Perjuangan Lokal Menopang Nasional!” (Ridwan/Mujib/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar