Ungaran, suaraKPK.com
Aksi penolakan terhadap kebijakan Over Dimension Over Load (ODOL) kembali terjadi. Kali ini, ratusan sopir truk di Kabupaten Semarang turun ke jalan, menyuarakan aspirasi mereka di depan kantor DPRD Kabupaten Semarang, Jumat (20/6/2025).
Sekitar 80 truk memenuhi kawasan Jalan Diponegoro, mulai dari depan RSUD dr. Gondo Suwarno hingga simpang Pegadaian. Para sopir menyatakan keberatan atas pemberlakuan aturan ODOL yang dinilai merugikan mereka secara ekonomi.
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban, Polres Semarang menurunkan 235 personel, dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Ratna Quratul Ainy, SIK, MSi. Pengamanan dilakukan sejak pagi di sejumlah titik strategis.
“Sempat terjadi ketegangan saat beberapa sopir hendak memarkir kendaraan melintang menutup jalan. Namun petugas di lapangan memberikan imbauan secara humanis, sehingga lalu lintas tetap bisa berjalan meski hanya satu lajur,” ujar Kapolres di lokasi.
Sementara arus dari arah Solo dialihkan ke Jalan Slamet Riyadi untuk mencegah kemacetan lebih parah.
Sekitar pukul 10.00 WIB, sepuluh perwakilan sopir diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Drs. H. Umar Sujadi. Hadir pula Kapolres Semarang serta Dandim 0714/Salatiga, Letkol Inf. Guvta Alugoro Koedoes. Dalam pertemuan tersebut, DPRD menyatakan, siap menyampaikan aspirasi para sopir ke tingkat provinsi hingga pusat.
“Kami mendengar dan menerima aspirasi dari teman-teman sopir truk, dan akan segera kami sampaikan ke pemangku kebijakan di atasnya,” tegas Umar Sujadi.
Melanjutkan Aksi
Usai audiensi, sekitar pukul 13.00 WIB massa mulai membubarkan diri. Namun sebagian rombongan sempat kembali melanjutkan aksinya di simpang Karoseri Laksana. Polisi kembali memberikan pendekatan persuasif, agar aksi tidak mengganggu kepentingan pengguna jalan lain. Aksi berakhir secara tertib sekitar pukul 14.30 WIB.
AKBP Ratna menyampaikan apresiasi atas profesionalisme personel yang tetap menjaga situasi tetap kondusif.
“Meskipun ada perdebatan kecil, saya berterima kasih kepada seluruh personel yang telah menjalankan tugas dengan baik dan tidak terpancing emosi,” ujarnya saat apel konsolidasi di Mapolres Semarang.
Aksi ini menjadi bagian dari gelombang protes nasional terhadap kebijakan ODOL. Para sopir berharap pemerintah dapat meninjau kembali aturan tersebut agar tidak memberatkan para pengemudi dan pengusaha angkutan barang.( Endar Wiharjo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar