DEMAK, suarakpk.com – Tidak sedikit warga masyarakat Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak mempertanyakan kepedulian BBWS Pamali Juwana terkait dengan ancaman Erosi di Jembatan Pucanggading.
Sebagaimana diungkapkan salah satu warga, Sudarman, bahwa erosi jembatan dinilai semakin membahayakan warga, pasalnya sudah 3 Tahun, semenjak Erosi mulai terjadi pada 2021 hingga saat ini masih saja diabaikan oleh BBWS Pamali Juwana.
“Erosi yang selalu terjadi jika Sungai Pucanggading mengalami Arus Sungai Sangat Besar (ASSB) di sekitar kaki Jembatan Pucanggading semakin menggerus tanahnya, sedangkan Brojong Kawat Tanggul Sekitar Jembatan Pucanggading sudah tidak mampu menahan Erosi Tanahnya akibat dari ASSB tersebut,” ungkapnya kepada media suarakpk.com belum lama ini.
Ditambahkan salah seorang tokoh yang tidak mau disebut namanya, bahwa sudah ada dana milyaran rupiah yang digelontorkan namun masih saja BBWS PAMALI JUWANA belum menanggulangi dampak Erosi yang terjadi pada Kaki Jembatan Pucanggading tersebut.
"Apa yang sedang terjadi pada BBWS Pamali Juwana?" tanyanya.
Terpisah, Lurah Desa Batursari Sutekno,SE saat ditemui di Kantornya (15/8/2023) mengaku, sangat mengkhawatirkan kondisi Jembatan Pucanggading tersebut.
"Saya sudah berulangkali menyampaikan tentang hal ini ke BBWS Pamali Juwana, namun hingga saat ini dampak Erosi di sekitar Kaki Jembatan Pucanggading masih belum juga ditanggulangi, dan saya sangat mengkhawatirkan kalau Jembatan Pucanggading akan bergeser hingga runtuh yang berakibat Studio TVRI Jateng akan terisolir dikarenakan Jembatan tersebut adalah Akses Utama untuk Para Pejabat Provinsi Jawa Tengah masuk ke Studio TVRI Jateng,” ujarnya.
Sementara, dijelaskan warga, Kasbul, Erosi ini selalu terjadi, di setiap Sungai Pucanggading mengalami "ASSB" (Arus Sungai Sangat Besar) sejak awal 2021 hingga saat ini, bahkan menurutnya, sudah memakan habis bantaran/bahu sungai yang berupa jalan akses ke permukiman penduduk.
"Bantaran atau Bahu sungai yang tadinya dapat dilalui oleh mobil roda 4, kini sudah menyempit dan bahkan sangat berbahaya jika diakses oleh pejalan kaki," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Musyarofah bahwa, bantaran/bahu sungai Dekat Jembatan Pucanggading sudah habis dan sangat Berbahaya.
“Sudah memakan korban yaitu seorang Pengendara Sepeda motor yang terperosok ke dalam Lokasi Tanah yang tergerus tersebut,” ungkapnya.
Ditambahkan warga lainnya, Sutiman mengaku, sangat mengkhawatirkan kondisi erosi jembatan, dirinya berharap agar Erosi tersebut segera ditanggulangi.
“Dikarenakan Anak saya, setiap hari berangkat dan pulang sekolah harus melewati Bantaran/Bahu Sungai Sekitar Jembatan Pucanggading yang terdampak Erosi tersebut,” harapnya.
Di sisi lain, salah seorang staf pegawai BBWS Pamali Juwana yang enggan disebutkan namanya, saat dikonfirmasi di kantor BBWS Pamali Juwana Semarang, Senin, (14/8/2023) terkesan sangat menghindar dan acuh, dirinya enggan memberikan jawaban, dan media diminta untuk menanyakan melalui WebSite Resmi BBWS Pamali Juwana. Namun saat ditelusuri di Webset, ternyata tidak dapat diakses.
Hingga berita ini ditayangkan, suarakpk.com belum berhasil mengkonfirmasi pimpinan BBWS Pamali Juwana, terkesan semua pejabat di kantor tersebut saling lempar kewenangan, masyarakatpun mempertanyakan tentang informasi kegunaan dana miliaran rupiah. Sikap saling melempar tersebut berdampak pada tertutupnya informasi perbaikkan jembatan. Selain itu, memunculkan spekulasi pemikiran yang melahirkan prasangka-prasangka negative akan dana perawatan yang bernilai miliaran rupiah di BBWS Pamali Juwana Semarang.
Media suarakpk.com akan terus menelusuri, dan mencari jawaban atas pertanyaan warga terkait perbaikkan jembatan Pucanggading. (R.Adam/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar