Blora,suarakpk.com - Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Blora Arif Rohman S.IP.M.Si.,sebagai pejabat fungsional formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada Kamis (27/4/2023). Bertempat di halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, upacara pelantikan ini juga disaksikan Wakil Bupati, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, dan Kepala Dinas Kesehatan.
Pelantikan dipimpin Bupati dengan terlebih dahulu dibacakan Surat Keputusan Pengambilan Sumpah Jabatan Fungsional PPPK Formasi 2022 Tenaga Kesehatan. Dilanjutkan pengambilan sumpah yang didampingi para rohaniawan, dan penandatanganan naskah perjanjian kerja.
Bupati. Arief Rohman, S.IP., M.Si., dalam sambutannya merasa senang bisa melantik PPPK formasi tenaga kesehatan. Dirinya ingin PPPK yang dilantik kali ini bisa menjadi contoh dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Bahagia rasanya bisa melantik dan mengambil sumpah jabatan fungsional sebanyak 215 Tenaga Kesehatan PPPK formasi 2022. Yang hari ini juga melaksanakan penandatanganan kontrak kerja dengan Pemkab Blora. Selamat bergabung menjadi ASN Kabupaten Blora,” ucap Arief Rohman .
Menurut Arif Rohman , menjadi ASN berarti terikat pada peraturan UU ASN. Sehingga seluruh perilakunya harus bisa dikendalikan agar tidak menyalahi aturan yang berlaku.
“Berikan pengabdian terbaik saat melayani masyarakat. Jika sebelumnya bekerja belum jadi ASN, kini sudah jadi ASN. Maka harus ada perubahan pola kinerja yang lebih baik. Semangatnya juga harus lebih tinggi. Insha Allah akan menjadi ladang pahala untuk jenengan semuanya, amin,” lanjutnya.
“Jangan lupa gajinya dizakati ya biar berkah. Baznas Blora siap menampung, untuk menolong saudara saudara kita yang sedang kesusahan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Drs. Heru Eko Wiyono, M.Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah nakes yang dilantik menjadi PPPK kali ini sebanyak 215 orang. Yang berasal dari berbagai profesi.
“Yang dilantik paling banyak perawat sejumlah 84 orang, disusul bidan 68 orang, disusul perekam medis 11 orang, terapis gigi, dokter , apoteker masing-masing 6 orang. Sisanya ada nutrisionis, asisten apoteker, sanitarian, tenaga promosi kesehatan, radiografer dan lainnya,” ucap Heru Eko Wiyono.
“Namun sebenarnya formasi yang dibuka sebanyak 250. Tetapi yang lolos seleksi dan memenuhi syarat hanya 215 ini. Sehingga masih ada 35 formasi yang kosong. Yang kosong ini paling banyak tenaga nutrisionis kosong 8 formasi, apoteker dan tenaga elektromedis masing-masing kosong 4 formasi, asisten apoteker dan dokter gigi masing-masing kosong 3 formasi. Kemudian dokter umum, anastesi, psikolog masing-masing kosong 2 formasi, dan lainnya,” sambung Heru.
Kekosongan formasi ini menurutnya akan diajukan kembali untuk pembukaan PPPK tahun selanjutnya. Dirinya pun akan berkoordinasi dengan BPPKAD untuk memastikan kemampuan anggaran daerah untuk gaji formasi PPPK yang akan diusulkan tahun selanjutnya itu.
Terpisah, Rachman Ramadhana, salah satu PPPK Nakes yang baru saja dilantik dan menandatangani naskah perjanjian kerja di depan Bupati, mengungkapkan rasa bahagianya. Karena akhirnya bisa kembali ke kampung halaman dan mengabdikan dirinya untuk masyarakat.
“Desember lalu saya masih di Sawahlunto, Sumatra Barat, bekerja di salah satu Puskesmas disana. Sempat bertemu Bupati dan Bu Wakil Bupati saat kunjungan kerja ke Walikota Sawahlunto. Kala itu saya minta doanya agar bisa pulang ke Blora. Alhamdulillah sekarang diterima PPPK di Puskesmas wilayah Randublatung. Sebelumnya saya memang ambil formasi ini, namun ujian CAT nya, saya ikut dari Padang,” ungkapnya.
Dalam hal ini ahli gizi atau nutrisionis ada 13 formasi tetapi yang mengisi hanya 5 formasi karena di khususkan untuk D3, padahal tenaga kesehatan yang ada di puskesmas yang masih kontrak APBD maupun BLUD masih banyak kebanyakan S1, tetapi tahun ini Blora hanya membuka untuk D3 nutrisionis atau D3 gizi. Banyak karyawan di puskesmas atau Dinas kesehatan yang memilih masuk di luar kabupaten karena hal tersebut, sangat di sayangkan sekali banyak putra daerah yang memilih di luar kabupaten, apa lagi tenaga kontrak kesehatan di hebohkan dengan penghapusan karyawan kontrak November mendatang.
Harapannya semoga Blora tahun depan membuka lebih banyak formasi dan banyak putra,dan putri daerah yang di terima P3K atau PNS tanpa terhalang latar pendidikan S1 atau D3, dan tanpa tergantikan oleh orang luar wilayah, supaya pengabdian bekerja di dunia kesehatan untuk masyarakat selama bertahun-tahun tidak sia-sia, sehingga permasalahan kesehatan di kabupaten Blora bisa lebih baik lagi khususnya permasalahan Stunting yang tidak asing di telinga kita.
Tampak hadir dalam acara upacara pelantikan PPPK ini para Direktur RSUD, seluruh Kepala Puskesmas se Kabupaten Blora, dan jajaran Dinas Kesehatan.
(Dwi/red)




Tidak ada komentar:
Posting Komentar