BATANG, suarakpk.com - Dikarenakan sering sakit, Umi Fatimatuz Zuhroh salah satu oknum perangkat desa Siguci kecamatan Pecalungan kabupaten Batang Jawa Tengah, diduga tak pernah masuk kantor. Hal tersebut dibenarkan Tita Mustafa selaku kasi pemerintahan desa setempat ketika ditemui suarakpk.com, senin (28/3/2022) di kantornya.
Menurut Tita sebagai aparatur pemerintah desa yang digaji pemerintah dari uang rakyat seharusnya melaksanakan kewajiban sesuai peraturan dalam undang undang, salah satunya adalah disiplin masuk kantor sesuai peraturan yang ada, demi kepentingan masyarakat banyak, bukan untuk mencari kesibukan diluar yang bukan tugas dan kewajibannya disaat jam kerja.
"Alasanya sakit, tapi sakit kok masih kerja merias pengantin, cuma alasan tok, ini aja hampir 1 bulan gak berangkat, kemarin sebelum yang sakit ini pernah 5 bulan gak berangkat, berangkatnya satu bulan paling gak sampai 10 hari kerja," Ujarnya.
Lebih lanjut Tita mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan Umi Fatim tidak mencerminkan sebagai pelayan masyarakat,serta patuh pada peraturan dan undang undang pemerintahan.
"Pak kades Sudah pakai teguran, juga sudah dikasih surat, tidak ada jawaban alasanya malu,banyak alasanya sih, mungkin sudah lama gak ngantor jadi ya malu kalau mau berangkat, selain itu pak kades punya prinsip kalau pak kades tidak mau memberhentikan perangkat tapi yang memberhentikan adalah aturan dan pasti bisa,"ungkapnya.
Tita menjelaskan, "Gaji siltap, akan tetap diberikan walaupun tidak berangkat karena itu kan masuk rekening, dan tidak ada laporan sama pak bupati bahwa si Umi Fatim tidak berangkat, kan tidak ada laporan seperti itu, bengkoknya udah di jual, SK nya udah diambil dan sisanya masih dimakan," Jelasnya.
Kemudian untuk lebih jelasnya Suarakpk.com mendatangi rumah Umi Fatim selaku kaur umum, dan Ia pun mambantah adanya dugaan kalau dirinya pernah tidak ngantor selama 5 bulan berturut turut.
"Memang saya sering tidak masuk kantor karena keadaan saya yang sakit sakitan tapi tak pernah sampai 5 bulan berturut turut, paling ya berangkat 2 hari sakit lagi, berangkat lagi sakit lagi gitu, dan kalau ada yang bilang seperti itu saya siap untuk dipertemukan dengan orangnya,dan saya siap mundur dari perangkat," Katanya.
Umi Fatim juga mengatakan bahwa ada ketidaknyamanan dalam Ia bekerja dan kepada suarakpk.com dirinya mengaku bahwa sebenarnya Ia ingin mengundurkan diri tapi dirinya bingung lantaran masih ada tanggungan SK nya, selain itu Kades juga tak mengijinkan dirinya untuk mengundurkan diri.
Disisi lain, Sultani selaku kepala desa ketika ditemui suarakpk.com di rumahnya mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu menahu soal anak buahnya yang sudah 5 bulan tidak ngantor tersebut, dan sebagai pemimpin tertinggi di desa seakan masa bodoh dengan apa yang diperbuat oleh anak buahnya, sedangkan kinerja perangkat dituntut punya kualitas serta profesional dalam melakukan tugas dan kewajibannya sebagai pelayan masyarakat.
"Kalau teguran sudah, pekerjaan memang sedikit terbenglalai, dan cemburu sosial pasti ada namun selama pemerintah bisa berjalan normal,ya sudahlah saya tak menghitung siapa yang tidak berangkat, dan selama saya menjabat kades ya biasa seperti ini,masak saya harus ngurusi hal seperti itu," Jelas kades.
Kepada Suarakpk.com, kades Sultani juga meminta agar hal tersebut tidak usah dipublikasikan.
"Saya minta jangan diberitakan ya mas, aku gak mau kalau diberitakan, karena perangkat itu kan anak, baik buruknya itu anak pak kades semua,"pungkasnya. (Tim / red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar