GROBOGAN, suarakp.com – Diduga kurang adanya dialog dan koordinasi yang melibatkan warga, rencana pembangunan tower milik sebuah perusahaan profider di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Grobogan terancam gagal.
Sejumlah warga yang mengatasnamakan Komunitas Pemuda Menduran, menggeruduk ke Balai Desa, menemui Kepala Desa untuk menyapaikan penolakan atas pembangunan tower dan meminta proyek pembangunan tower dihentikan, pasalnya, warga menilai, pembangunan tower tidak sesuai rencana dan keperuntukan.
Menurut warga, bahwa pembangunan tower jaringan seluler berada di lokasi tanah Bondo Deso, yang sedianya akan dibangun rest area.
Lokasi tersebut, memang merupakan lokasi strategis di jalur lingkar luar kota Purwodadi, Ibukota Kabupaten Grobogan, yang menghubungkan antar kota dari arah Semarang menuju Kota Blora, Pati dan menuju arah Jawa Timur, tepatnya di RT 04/RW 04, Dusun Pedak, Desa Menduran, Kecamatan Brati, Grobogan.
Dituturkan salah satu Warga Rt 11/RW 04, yang dekat lokasi proyek, KN, bahwa lokasi tersebut telah diurug untuk rencana pembangunan rest area, namun belum selesai.
"Setahu saya, lokasi itu akan dibangun rest area, kok tiba-tiba ada rencana pembangunan tower, maka kami menolak," tuturnya.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua RT 04/RW 04, Dusun Pedak, Desa Menduran, Muhammad Said, bahwa warganya menolak adanya proyek tersebut dikarenakan tidak sesuai dengan rencana.
"Kami dan semua warga menolak, karena disamping tidak sesuai rencana,” katanya.
Said mengungkapkan, bahwa dirinya bersama warga khawatir, rencana proyek rest area yang sangat dinantikan warga menjadi gagal, dan dengan adanya pembangunan Tower, akan membawa dampak negatif di lingkungan, selain itu, lanjutnya, dalam pembangunan tower tersebut, masyarakat tidak diajak berembug sebelumnya.
"Kalau ada tower, terus rencana awal rest area jadi gagal, maka kami sangat kecewa dan menolak, dan kami sebagai warga, juga tidak diajak berembug dengan adanya rencana pembangunan tower itu," ungkapnya.
Sementara, Kepala Desa Menduran, Mulyo Sejati,S.Ag, didampingi Ketua BPD, Fauzie S.Ip. ketika ditemui Media SUARAKPK di ruang kerjanya, Kamis (24/02/2022), menjelaskan, bahwa dengan adanya penolakan warga, dirinya akan mempertimbangkan dan menghentikan proyek tersebut untuk meredam situasi.
"Sebenarnya, perijinan sudah lengkap, namun saya mengikuti apa kata warga, sebenarnya semua demi kepentingan bersama dan tidak ada maksud untuk kepentingan lain," jelasnya.
Mulyo mengatakan, bahwa dengan adanya penolakan dari warga, dirinya menyerahkan sepenuhnya untuk dimusyawarahkan kembali.
Di sisi lain, Ketua BPD, Fauzie, mengaku menyayangkan sikap masyarakat yang menolak, menurutnya, rencana pembangunan tower milik salah satu perusahaan profider tersebut, sudah final dan ijin sudah lengkap. Dia juga meminta warga untuk melakukan pengecekan di kantor perijinan.
"Ijin pendirian sudah ada, silahkan datang di lembaga perijinan untuk dicek," ucapnya.
Untuk diketahui, pantauan Media SUARAKPK di lapangan, nampak gundukan material dan besi tulang, terlihat teronggok dan hingga saat ini belum ada upaya evakuasi, sejak adanya penolakan warga beberapa waktu yang lalu. (Hari/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar