BANTUL, suarakpk.com – Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal dengan aneka ragam tempat wisatanya, namun sayangnya, dalam memberikan fasilitas jalan dinilai kurang diperhatikan, seperti yang ada di ruas Jalan Provinsi Patuk-Dlingo yang melewati 2 Kabupaten dan 3 Kapanewon sekaligus, yakni Kapanewon Patuk Kabupaten Gunungkidul serta Kapanewon Piyungan dan Dlingo yang masuk wilayah Kabupaten Bantul, ruas jalan tersebut terlihat banyak lobang, serta bagian pinggir aspal banyak yang tergerus air, serta pecah terinjak roda ban bus besar maupun truk pengangkut barang, sehingga terbentuk lubang lubang yang lumayan dalam di sisi pinggir sepanjang Jalan Patuk -Dlingo, tepatnya dari mulai Dusun Pandeyan Srimulyo hingga perempatan Terong Dlingo, yang notabene merupakan jalur ke area wisata alam Hutan Pinus Pengger dan Hutan Pinus lainnya di daerah Dlingo.
Pantauan awak media pada sore tadi Sabtu (11/12/2021) di jalan jalur Patok -Dlingo tepatnya di sepanjang Dusun Pandeyan Srimulyo, banyak terdapat lubang akibat terkikis air dan juga akibat terinjak roda, bahkan yang paling parah di depan rumah Ngatiran warga Rt 01 , tampak kikisan dan rekahan tanah sudah mengancam rumah jika suatu saat jalan ambrol, karena bila untuk berpapasan bus besar, maka roda bus menginjak tanah tanggul depan rumah yang sudah sangat membahagakan.
Salah satu warga yang enggan disebut Namanya, saat dikonfirmasi terkait kondisi jalan tersebut menjelaskan, jika sebenarnya warga sangat khawatir jika tidak segera ada perbaikan, karena lalu lintas yang sangat ramai apalagi di hari Sabtu dan Minggu, sedangkan kondisi jalan sempit dan rusak, sehingga rawan terjadi kecelakaan.
"Kami sebenarnya sangat khawatir dengan lalu lintas di jalan Patuk Dlingo khususnya di dusun pandeyan ini, selain keselamatan anak anak juga keselamatan rumah pinggir jalan uang notabene tanah di badan jalan sudah mulai ada rekahan akibat terinjak roda bus besar yang dari dan menuju tempat wisata, kami sangat berharap dari dinas terkait segera melakukan perbaikan dan pelebaran jalan, karena setelah obyek wisata di dlingo di buka lalu lintas sangat padat, dan itu kendaraan besar semua, sehingga kondisi jalan makin rusak," jelas warga.
Di sisi lain, Lurah Terong Dlingo, Sugiyono SE, saat dikonfirmasi melalui pesan WhastApp, bahwa dirinya berharap adanya perbaikan dan pelebaran Jalan Patuk-Dljngo yang merupakan jalur utama menuju obyek wisata Pinus Pengger, karena jika akses jalan bagus maka akan bisa mengangkat roda perekonomian masyarakat, terutama masyarakat sekitar obyek wisata.
"Harapan kami jalan patuk dlingo segera di haluskan dan di perlebar, sehingga jika bus bus wisata berpapasan sudah tidak sulit lagi, dan dengan jalan yang bagus maka perekonomian masyarakat akan lebih maju dan lancar," harap Lurah Terong.
Hal senada disampaikan oleh salah satu pengelola Wisata Pinus Pengger, bahwa jika jalan akses dari Patuk sampai ke Dlingo diperbaiki dan diperlebar, maka para wisatawan tidak mengalami banyak kendala untuk sampai ke lokasi wisata, sehingga pengunjungpun akan terus bertambah, selanjutnya bisa memaksimalkan pendapatan daerah dari penjualan tiket wisata.
"Kami sebagai pelaku wisata berharap dinas terkait segera merespon terkait rusaknya ruas jalan menuju kawasan wisata, jangan hanya di tambal tambal terus, jika jalan bagus dan lebar maka transportasi lancar, sehingga wisatawan juga makin banyak yang berkunjung dan tentunya pendapatan daerah pun bertambah dari obyek wisata," terangnya.
Sampai berita ini ditayangkan, awak media belum berhasil mengkonfirmasi Dinas PUPR Provinsi DIY, bidang Bina marga. (Gianto/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar