Soalnya, hasil panen mereka drastis anjlok, akibat sering di satroni kawanan maling.
Kepada wartawan Syarifuddin KS (48), salah seorang warga Dusun VII, Desa Titi Merah Sabtu sore (4/0/12/2021) mengungkapkan, luas kebun sawit miliknya seluas 2 hektare dan mendapatkan hasil panen 1 sampai 1,5 ton namun dalam dua pekan terkahir tinggal 200 - 300 Kg.
" Ini saya temukan sendal maling di kebun, ujar Syarifuddin sambil menunjukkan sepasang sendal jepit berwarna hitam" ungkapnya.
Menurut Syarifuddin, Maling - maling sawit ini sepele, karena hukumannya sangat ringan, karena yg dicuri tidak sampai nilainya 2,5 juta.
Syarifuddin juga mengatakan, kerugian nya dalam satu bulan sudah lebih 2,5 juta.
" Karena dalam dua pekan bisa tiga kali mereka beraksi" katanya terlihat kesal
Lain halnya dengan Muhammad Nur (53), juga mengungkapkan kekesalannya. "Luas lahan saya 5 ha, sekarang hanya dapat 150 - 300 kg, mau makan apa keluargaku," ketus M Nur.
Saya panen biasanya setiap satu pekan sekali bisa dapat 1,5 ton sampai 2 ton, sekarang habis semuanya. "Maraknya pencurian sawit pengaruh dari narkoba, kami berharap walaupun 2 atau 3 janjan sawit yang dicuri, pelaku dapat ditahan, agar ada efek jera," pinta M Nur, diaminkan oleh Syarifuddin.
Keluhan juga disampaikan oleh Nafi (45), maling beraksi saat warga lagi pulas tidur malam hari. "Lahan sawit saya dipinggir jalan yang ramai, dan diapit rumah warga, tapi mereka beraksi pada tengah malam, keluh Nafi.
Mohon kami kepada pihak Kepolisian agar maling kelapa sawit, agar ditahan, "kalau tidak ditahan maka hancurlah perekonomian kami pak," harap Nafi.
(Amy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar