Kejadian pada minggu lalu tepatnya Kamis (11/11/2021) saat awak media ini seperti biasa mengantar surat kabar keruangan Seretaris Desa (Sekdes) Sei Buah Keras dan meletakkan diatas meja, dan setelah meletakkan, awak media ini langsung keluar menuju pulang.
Namun entah mengapa, tiba tiba oknum yang mengaku BPD itu bersama temannya keluar dari ruangan sebelah tiba tiba menghampiri awak media ini dan dengan wajah sinis layaknya seperti preman, oknum mengaku BPD ini langsung marah marah tidak jelas.
Dalam pembicaraan, oknum mengaku BPD tersebut dengan wajah sedikit pucat, bibir gemetaran mengatakan harus melapor saat akan memasuki ruangan.
" Saya BPD, harus punya etika kalau masuk dan anda harus wajib lapor" ucapnya lancang.
Padahal, selama hampir 20 tahun awak media ini berlangganan koran di desa tersebut dan tidak pernah ada pejabat desa berkata seperti itu.
Anehnya, mantan Sekdes bersama Kaur yang disebutkan tidak sedikitpun menggubris perbuatan oknum pengaku BPD, sementara mereka berdua sudah cukup kenal dengan awak media ini.
Menanggapi persoalan tersebut, Sabtu (21/11/2021) Ketua Republik Coruption Watch (RCW) Kabupaten Batu Bara Darma Samosir mengatakan, tidak sepantasnya seorang BPD berbuat seperti itu karena itu bukan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) nya.
"Apa urusan dia (oknum BPD -red) berkata seperti itu, apa dia tidak tau tupoksi, kalau dia tidak tau tupoksi, biar saya ajarkan dan akan saya datangi dia" kata Darma kesal.
Sementara ketua LPPNRI Robert Simanjuntak SH mengatakan, Seyogianya seseorang BPD yang selalu hadir dikantor desa sudah mengenali para awak media berkunjung kekantor pemerintahan desa Sei Buah Keras, apalagi awak media tersebut sudah hampir 20 tahun lamanya menjalin kemitraan didesa.
Jika BPD tersebut masih tergolong baru menjabat , setidak-tidaknya dianya bisa bertanya kepada perangkat yang ada didesa siapa tamu yang baru menyambangi sekretaris desanya. Jadi tidak harus marah--marah dan berwajah sinis serta spontanitas menyatakan harus punya etika.
" Saya selaku sosial kontrol menyatakan bahwa personil BPD tersebut diduga masih kurang wawasan atau kurang memahami dan menyikapi setiap tamu yang datang ke kantor desa Sei Buah Keras. Intinya adalah person BPD tersebut kurang memahami siapa tamu yang sudah selalu datang berkunjung dan yang sesekali datang berkunjung dikantor desa Sei Buah Keras" kata Robert.
Sekedar diketahui, selama kepemimpinan Kepala Desa Syarifuddin, oknum pengaku BPD ini sama sekali tidak pernah bertemu dengan awak media ini.
(Amy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar