Soalnya jembatan berukuran lebar 6 meter dengan panjang 4 meter itu sudah berlobang menganga dan hampir ambruk.
Rusaknya jembatan ini sudah terbilang tahunan dan belum tersentuh sedikitpun.
Dengan rusaknya jembatan tersebut membuat warga sulit melintasi dan terlebih lagi saat membawa hasil pertanian dan perkebunan mereka.
Jalan ini juga sebagai penghubung dari Desa Parsel menuju Desa Pematang Cengkering juga Desa Tanjung Sigoni.
Dilokasi jembatan, Kepala Desa (Kades) Parsel Luhut Situmorang Rabu (13/10/2021) mengatakan, rusaknya jembatan ini akibat sudah termakan usia.
" Sudah lama betul jembatan ini bang, jaman saya masih lajang dibangunnya, sekarang saya sudah pun bercucu" katanya.
Dalam hal ini Kades berharap, Pemerintah Kabupaten Batu Bara segera memperbaiki jembatan yang dimaksud.
" Kalau lama saya khawatir jembatan ini akan memakan korban" ungkap Luhut.
Kades juga mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melayangkan proposal surat permohonan ke dinas terkait, namun sampai saat ini belum ada respon.
" Sudah beberapa kali kami buat proposal, tapi belum ada tanggapan" katanya.
Masih dilokasi jembatan, saat melintas
Ayup Sitorus warga setempat marah marah saat wartawan hendak mengambil fhoto nya.
Ayup mengatakan, lama kali, lama kali dibagusi, karena rusak, warga terpaksa melintasi jalan benteng bah bolon.
" Sudah hancur jalan itu (benteng bah bolon-red), karena sudah hampir setahun melewati benteng itu" ungkapnya kesal.
Menurutnya, jika benteng bah bolon itu sering dilewati akan menimbulkan masalah baru.
" kalau benteng itu sering dilewati, takutnya akan pecah dan menjadi masalah lagi" tutur Ayup.
Dia juga berharap agar Pemkab Batu Bara segera memperbaiki jembatan tersebut.
" Ini jalan kami membawa hasil panen dan jika tidak segera diperbaiki akan menghalangi kami membawa maupun menjual hasil panen kami" harapnya.
(Amy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar