JAKARTA, suarakpk.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung Sentra Vaksinasi Mahasiswa Indonesia (SVMI) di Sarana Olahraga (SOR) Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (120/08/2021).
SVMI ini merupakan kolaborasi antara Polri bersama dengan seluruh
Civitas Akademika Universitas Indonesia, Forkopimda Kota Depok, Mahasiswa,
Relawan, tenaga medis, BUMN, Swasta dan seluruh elemen masyarakat. Dengan
tujuan akselerasi vaksinasi demi mempercepat Herd Immunity atau kekebalan
kelompok terhadap virus corona.
Sigit menekankan bahwa untuk penanganan dan pengendalian
Covid-19 serta percepatan Herd Immunity terhadap virus corona, diperlukan
sinergitas dan kerjasama dari seluruh elemen bangsa. Karena itu, Sigit
menekankan untuk menghilangkan segala perbedaan dan bergandengan tangan untuk
sama-sama berjuang melawam Pandemi Covid-19.
"Karena Herd Immunity bisa tercapai kalau kita semua
bergabung dan bersinergi. Karena saat ini yang kita butuhkan, adalah bagaimana
seluruh elemen bangsa ini bersatu untuk melawan Covid-19. Hilangkan sementara
ini perbedaan kita, bersatu kita lawan Covid-19, untuk segera maju menuju
Indonesia bangkit, itu tentunya harapan kita semua," kata Sigit dalam
tinjauannya.
Mantan Kapolda Banten ini menyebut, Pandemi Covid-19
merupakan tantangan bagi Indonesia dan seluruh dunia. Sehingga, sinergitas
seluruh elemen bangsa, menjadi kunci untuk menciptakan kehidupan baru atau New
Normal di tengah terjadinya situasi seperti saat ini.
"Karena ini tantangan kita bersama, tantangan seluruh
negara. Siapa yang bisa lebih dahulu pulih dari kondisi Covid-19, sehingga
kemudian kembali pada hidup New Normal yang tentunya menjadi cita-cita kita
bersama," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
Oleh karenanya, Sigit sangat mengapresiasi kegiatan Sentra
Vaksinasi Mahasiswa Indonesia di Kampus UI. Menurutnya, hal ini merupakan wujud
nyata dari terciptanya sinergitas antar-kelompok masyarakat untuk mendukung
program Pemerintah dalam melawan Pandemi virus corona.
"Sehingga tentunya ini menjadi keprihatinan kita bersama
untuk kita berjuang melawan pandemi Covid-19. Tentunya banyak program yang
sudah dilakukan oleh Pemerintah, dalam rangka menahan laju Covid-19 dan
bagaimana upaya kita untuk bisa ambil langkah-langkah dalam rangka mencegah
laju dan upaya untuk mengobati menyembuhkan dan juga tingkatkan kekebalan daya
tahan terhadap Covid-19," ucap Sigit.
Untuk menahan laju pertumbuhan Covid-19, Pemerintah sudah
melakukan sejumlah langkah, mulai dari PSBB, PPKM, PPKM Darurat hingga PPKM
berlevel seperti sekarang ini. Meski begitu, kata Sigit, Pemerintah tetap
memperhatikan sektor perekonomian masyarakat untuk tetap bergerak.
"Namun di satu sisi juga terkait sektor ekonomi harus
diperhatikan sehingga juga diatur adanya kelonggaran yang ada di dalam
level-level," kata Sigit.
Sigit memaparkan, dalam melakukan pengendalian Covid-19
terdapat tiga kunci atau strategi. Pertama adalah pelaksanaan protokol
kesehatan yang ketat. Seperti, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,
menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Terkait kepatuhan ini tentunya juga harus selalu
diingatkan, karena memang ini kunci utama penggunaan masker kemudian menjaga
jarak jauhi kerumunan dan juga melakukan pembatasan. Sehingga prokes bisa
berjalan ini semua kita lakukan untuk menjaga masyarakat tidak mudah tertular
atau bagi positif OTG menulari yang lain," ujar Sigit.
Kunci selanjutnya adalah penguatan 3T (testing, tracing dan
treatment). Hal tersebut menjadi penting karena apabila penanganannya tepat
maka pencegahan penularan dan perawatan dapat dimaksimalkan.
"Tentunya ini menjadi penting, karena jika terlambat jni
akan berdampak terhadap masyarakat yang positif tidak ketahuan dan kemudian
penanganannya lambat sehingga ada risiko perburukan. Jadi ini mohon juga ada
kerjasama dari kita semua petugas tracing dan testing berusaha untuk optimal,
melakukan tugasnya dan kita harapkan dari masyarakat juga ikut khususnya yang
ada riwayat kontak erat untuk mau ditracing dan di test," tutur Sigit.
Dan kunci yang terakhir adalah, percepatan program vaksinasi
massal. Kegiatan tersebut sangat memerlukan kerjasama antar-seluruh lapisan
masyarakat.
"Kemudian, salah satu strategi harus betul dilaksanakan
untuk tingkatkan daya tahan serangan Covid-19, adalah kegiatan vaksinasi dan
vaksinasi mau tidak mau harus dilakukan dengan libatkan seluruh stakeholder,
masyarakat yang memiliki kemampuan untuk bergabung," ucap Sigit.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan
Kemahasiawaan Universitas Indonesia, Abdul Haris menyampaikan apresiasinya
kepada Kapolri, karena ikut aktif mendukung kegiatan sentra vaksinasi di Kampus
UI.
"Kami bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih atas
dukungan dari pak Kapolri yang hari ini berjumpa dan sekaligus berikan dukungan
atas ketersediaan vaksin dan dukungan pemberian sembako kepada
masyarakat," kata Abdul Haris dikesempatan yang sama.
Abdul Haris memastikan, seluruh Civitas Akademika UI siap
mendukung segala program Pemerintah dalam menangani dan mengendalikan Pandemi
Covid-19.
"Kami tentu saja mendukung program Pemerintah agar
mungkin upaya vaksinasi target 2 juta per hari bisa kami laksanakan. Kami
sendiri punya target paling tidak bisa terpenuhi dalam sehari dua ribu vaksin
ke masyarakat. Upaya pembentukan herd immunity bagi masyarakat bisa secara
cepat kami penuhi," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga menyerahkan bantuan
sosial kepada masyarakat. Tujuannya agar membantu warga yang paling terdampak
perekonomiannya di tengah Pandemi Covid-19. (*/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar