Daryono yang sudah lansia ini, kemarin, rabu (11/08/2021) menjadi korban tertimpa rumahnya sendiri. Rumah yang sudah miring (ndoyong), sekira pukul 11.30 WIB roboh diterpa angin kencang.
Dituturkan tetangga sebelah rumah korban, Sumardi(58) bahwa ia mendengar suara “braakk” saat sedang istirahat di rumahnya. Kemudian sumardi mencari sumber suara dan mendapati rumah Daryono sudah rata dengan tanah.
“Saat saya istirahat di rumah, tiba-tiba mendengar suara “brakkk”, kemudian saya mencari sumber suara, ternyata rumah mbah Daryono sudah rata dengan tanah,” tuturnya.
Melihat kejadian tersebut, Sumardi mengaku langsung berteriak memanggil Deni, dan seketika itu warga mulai berdatangan ikut memberesi bekas reruntuhan.
“Melihat rumah mbah daryono roboh, saya memanggil Deni dan akhirnya beberapa warga datang ikut membantu memberesi rerntuhan rumah,” ucapnya.
Dikatakan Sumardi, dirinya bersama tetangga melihat korban tertimpa reruntuhan rumah, dirinya bersama tetangga lainnya membawa korban ke Puskesmas 1 Semin
“Sayangnya, tak lama, korban dari puskesmas, dibawa pulang ke rumah selang satu jam meninggal dunia,” katanya.
Akibat kejadian tersebut diperkirakan kerugian mencapai kurang lebih 20 juta.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, suarakpk.om belum memperoleh konfrimasi dari Lurah Bendung dan pihak terkait. (Gunawan/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar