Kades Rembes Beringin Hargai 1 Ekor Tikus Senilai Rp.2 Ribu - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

19 Maret 2021

Kades Rembes Beringin Hargai 1 Ekor Tikus Senilai Rp.2 Ribu

KAB.SEMARANG, suarakpk.com – Merebaknya hama Tikus yang menyerang dan merusak tanaman petani di Desa Rembes, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, menjadi perhatian tersendiri Pemerintah Desa setempat.

Hal tersebutpun mendorong Kepala Desa Rembes, Dra,H,Arifah, Rabu (17/03/21) kemarin, mengadakan sayembara kepada warga masyarakat Dusun, untuk menangkap tikus di sawah dan perkebunan.

Selain Kades Rembes, sayembara menangkap tikus juga dihadiri, Tokoh Masyarakat sekaligus Pembina kelompok tani lr H Agus Pudjo Jatmiko, Bhabinsa Desa Rembes, Pelda Sutrisno, dan Petugas dari dinas Pertanian.

Saat ditemui media, Kades Rembes, Arifah menuturkan, sayembara dilakukan lantaran ladang pertanian saat ini sedang diserang wabah tikus.

“Kita bersama masyarakat ikhtiar untuk mengropyok atau menangkap tikus-tikus tersebut, namun sebelum dilaksanakan penggropyokan, kita mengadakan selamatan dan doa bersama, agar ikhtiar ini diijabahi oleh Allah, untuk membasmi tikus,” tuturnya.

Dalam penangkapan tikus tersebut Arifah memberikan semangat warganya dengan imbalan satu Ekor tikus dihargai Rp.2 ribu.

“Karena kita semua sadar, bahwa mata pencaharian Desa Rembes, khususnya Dusun Klego ini, semua Petani,” ucapnya.

Arifah juga mengajak, para petani untuk mengikuti anjuran Dinas Pertanian dalam pengolahan lahan pemupukan, pola tanam dan lain sebagainya.

“Mari kita ikuti himbauan dari dinas di Poktan atau Gapoktan, jadi kalau masyarakat mengikuti anjuran atau arahan dari Dinas, insaallah hasil panen kita bisa maksimal, maka dari itu jangan semaunya sendiri, sebagai contoh penggunaan pupuk aturanya penggunaan pupuk 250 kg per hektar, kalau melebihi aturan justru merusak tanah dan hasilnya kalau dipaksakan, kurang maksimal,” ujar Arifah.

Sementara, Pembina Klompok tani lr H Agus Pudjo Jatmiko, membenarkan Desa Rembes mengalami Gagal panen disebabkan oleh serangan hama tikus.

“Ini terbukti dari beberapa lahan yang ada, terutama di persawahan dan perkebunan,” ucapnya.

Dikatakan Agus, bahwa semestinya masyarakat akan dapat menikmati hasil sawahnya, akan tetapi karena ada hama tikus menyebabkan puluhan hektar sawah gagal panen.

“Dan salah satu usaha untuk menangkap tikus, kita mencoba memberi semangat kepada warga masyarakat untuk mengadakan sayembara penggropyokan tikus dan terbukti baru beberapa jam saja sudah ratusan ekor tikus yang kami tangkap,” terangnya.

Ditandaskan Agus, karena serangan hama tikus, para petani mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

“Karena di sini ada ratusan petani dan rata-rata modalnya Rp.15 juta rupiah dan dari modal 15 juta rupiah itu tidak mendapatkan hasil sedikitpun, karena habis dimakan tikus dalam waktu kurang dari satu minggu,” tandasnya.

Dirinya juga berharap ke depanya para petani dapat bertani dengan baik, melalui cara pengelolaan yang benar dan ada pendampingan dari dinas, sehingga para petani mengerti bagaimana caranya mengatasi hama tikus dan hama-hama yang lainya.

“Diharapkan petani bisa mengurangi pupuk organik sama orea, karena dari beberapa lnformasi para ahli, Pupuk organik akan meningkatkan kadar asam dan kadar tanah, sehingga tikus itu lebih senang hidup di tanah kadar asamnya tinggi,” harapnya.

Ditambahkan Agus, ke depanya dirinya berjanji, melalui Gapoktan atau kelompok tani untuk menurunkan penggunaan pupuk organik, maupun pupuk-pupuk yang lain untuk beralih ke pupuk kendang.

“Sehingga bisa mengembalikan tanah itu ke tingkat keasamanya, semakin menurun, hasil petani menjadi maksimal, agar ke depanya perekonomian masyarakat tambah maju dan sejahtera,” pungkasnya. (Mujib/Solikin/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)