FOTO : Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Herson Barthel Aden mendampingi Kepala BRG RI, Nazir Foead meninjau dan penanaman padi di Desa Talio Hulu, Pulpis.
PALANGKA RAYA, suarakpk.com – Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Herson Barthel Aden mewakili
Plt Gubernur Habib Ismail Bin Yahya hadir mendampingi Kepala Badan Restorasi
Gambut (BRG) RI Nazir Foead.
Kedatangan tersebut dalam peninjauan
dan penanaman padi di Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang
Pisau, Senin (26/10/2020).
Dalam sambutan Plt Gubernur yang
dibacakan oleh Herson mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan
berbagai hambatan dan terganggunya aktivitas dikarenakan adanya social/physical
distancing serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang juga mempengaruhi
rantai pasokan makanan dan daya beli masyarakat.
Maka, dengan adanya upaya ketahanan
pangan pada program food estate, nantinya diharapkan dapat menyediakan akses
ketersediaan pangan. Selain itu, juga dapat memberikan penghasilan kepada
masyarakat dan proteksi terhadap dampak pandemi Covid-19. “Dalam rangka
ketahanan pangan ini, pemerintah pusat berupaya mewujudkan food estate, yaitu
sebuah kawasan pangan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas”. Dalam sambutan Plt
Gubernur.
Program ini berupaya menyediakan
lahan pangan baru, rehabilitasi lahan yang sudah ada dengan peningkatan sarana
untuk mendukung produktivitas lahan, terutama dari sisi tata kelola air dan
drainase lahan.
“Kita bersyukur bahwa kegiatan food
estate ini juga didukung oleh BRG dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat
petani di Desa Talio Hulu. Diharapkan, masyarakat dapat benar-benar
melaksanakan dan memanfaatkan program untuk kesuksesan desa Talio Hulu”. Ujarnya.
Kepala BRG RI Nazir Foead mengatakan
bahwa salah satu program BRG di Kalteng adalah melakukan Revitalisasi, yaitu
pengelolaan lahan terbengkalai menjadi lahan/sawah dengan perbaikan sistem
irigasi yang dibantu oleh Kementerian PUPR. Pengembangan lahan food estate di
Kalteng juga akan dilakukan, tetapi tetap memperhatikan kelestarian ekosistem
lahan gambut yang ada.
“Kami telah meminta UGM untuk
melakukan kajian yang dibantu juga oleh Universitas Palangka Raya, Kementerian
Pertanian, serta Kementerian PUPR. Dan, inilah percobaan lahan sudah disiapkan
kurang lebih dalam 1 bulan dan sekarang sudah mulai penanaman”. Beber Kepala
BRG.
Selanjutnya, Nazir menyampaikan
harapan bulan Januari/Februari bisa panen dengan hasil yang memuaskan agar
petani semangat terus untuk menggunakan lahan ini, sehingga ketika musim
kemarau tidak lagi khawatir adanya kebakaran karena lahannya produktif dengan
tata air yang dijaga bersama.
“Fokus BRG pada lahan di Desa Talio
Hulu ini untuk pengkajian dan percobaan. Lahan yang digunakan merupakan lahan
milik masyarakat yang terbengkalai dan memiliki fungsi budidaya, namun tidak
dimanfaatkan karena tidak adanya modal. Kita ingin mengembalikan fungsi lahan
ini, sehingga bisa ditanami tanaman yang sesuai dengan aspirasi mereka, dalam
hal ini padi”. Pungkas Nazir.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan
juga penyerahan Paket Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola (SPKS) kepada 21
orang anggota kelompok tani. Paket ini merupakan bantuan revitalisasi mata
pencaharian masyarakat Desa Peduli Gambut yang mendukung ketahanan pangan.
(hms/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar