Batu Bara, suarakpk.com - Pemerintah Pusat melalui Dirjen Paud, Dikdas dan Dikmen Kemendikbud mengatakan kita punya tanggung jawab yang sama dalam mengelola satuan pendidikan maupun lembaga pendidikan ditambah lagi niat dan semangat kita untuk memberikan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata, berkelanjutan dan didukung insfrastruktur dan tehnologi.
Demikian disampaikan Dirjen PAUD Dikdasmen, Jumeri STP M.Si pada saat membuka Rakor Singkronisasi Program Sekolah Dasar Pusat dan Daerah melalui Virtual dari Kemendikbud RI -Jakarta, Senin 12/10/2020.
Masih menurut Dirjen Paud, Dikdasmen bahwa rujukan kita adalah Rencana strategis
(Renstra) Kemendikbud dalam bidang pendidikan, dimana dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 yang sebagian berbunyi "Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa". Itulah yang menjadi titik tolak kita dalam pembangunan bidang pendidikan.
Jadi kebersamaan antara Pusat dan Daerah harus terus kita tingkatkan bersama para stakeholder yang ada kaitannya dalam bidang pendidikan.
Lanjut nya, beberapa permasalah pendidikan yang ada di sekitar kita adalah masih rendahnya Angka Pertisipasi Kasar (APK) kita, terkhusus nya PAUD dan Perguruan Tinggi. APK PAUD kita baru 41.18%. bisa bekerjasama dengan rendahnya mutu/hasil pembelajaran.
Tidak ada lagi ujian nasional, Tahun depan yang ada Asesmen Nasional sebagai media untuk survey keberhasilan pendidikan, sekaligus memperbaiki mutu pendidikan di sekolah, Asesmen dalam bentuk Asesmen Kompetensi Minimal, survey karakter dan lingkungan belajar akan dilaksanakan secara daring, ujar Jumeri.
Sementara Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Dra. Sry Wahyuningsih, M. Pd mengatakan, terkait tugas, fungsi dan peran Direktorat Sekolah Dasar dalam membangun Sekolah Dasar.
Amanat Renstra Kemendikbud, kata Direktur, Renstra Paud dikdasmen berlanjut ke Tugas dan Fungsi Direktorat Sekolah Dasar, transpormasi pembinaan, percepatan peningkatan mutu serta upaya menyusun peta jalan pembinaan di Sekolah Dasar.
Menurut Sry, semua ini akan mendukung kebijakan merdekan belajar, dimana manajemen tata kelola pendidikan SD, komitmen pendanaan dari Kabupaten kota masih rendah, kualitas pengelolaan pendidikan belum optimal, belum optimalnya pelibatan peran mitra pendidikan di pusat dan daerah serta belum singkron dan selarasnya Renstra dan program pendidikan pusat dan daerah, tutur nya.
" Layanan dan akes pendidikan sekolah masih perlu perhatian, termasuk kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Sekolah dengan RK-B 100% ada 149.046., RK-RR 85.567., RK-RS dan RB (《25% ada 8.991, 26-50% ada 12.518, 51-75% ada 5.278 dan 》75% ada 26.424. ), sedangkan Ketersediaan Internet hanya 109.023, ketersediaan Toilet 133.468, ketersediaan sanitasi 11.490, ketersediaan listrik 141.142, ketersediaan komputer lebih dari 1 unit 105.203, ketersediaan komputer lebih dari 15 unit 4.569 sekolah" tambah Sry.
Dia juga menyampaikan terkait Konektifitas dinas dengan Mitra peduli pendidikan diantaranya penyebarluasan informasi, menjalin kerjasama Pemda, sekolah dan mitra peduli pendidikan serta evaluasi terhadap pelaksanaan program kerjasama untuk mendapatkan umpan balik dari pemangku kepentingan.
Pada kesempatan itu,Kadisdik Batu Bara Ilyas Sitorus SE M.Pd yang juga sebagai salah satu pembicara pada Webinar tersebut menyampaikan terkait Pembelajaran dimasa Pandemik Covid-19, suka tidak suka, mau tidak mau PJJ/BDR apakah daring, luring maupun kombinasi dari keduanya merupakan solusi dalam membantu anak-anak kita dalam belajar.
Oleh karenanya butuh kesabaran, butuh kemauan yang kuat bagi kita semua termasuk orang tua dalam mendampingi anaknya dalam belajar di rumah.
"Kita tidak berharap sianak di bentak walaupun hanya dalam waktu 1 menit, lalu di sakiti dengan dengan pukulan hanya dalam 1 detik kemudian kita bisa menyesal selama lebih 10 jam dan parahnya lagi butuh waktu panjang dan bahkan seumur hidup untuk menyembuhkannya ingatan si anak atas sikap kita" ucap ilyas.
Lebih lanjut dikatakan Ilyas, Kabupaten Batu Bara memastikan peserta didik semasa pandemik tetap mendapatkan pendidikan dan pengajaran baik melalui PJJ/BDR maupun tatap muka.
PJJ adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instruktur/guru berada di lokasi yang berbeda atau terpisah.
Dengan demikian memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.
Sedangkan pembelajaran PJJ merupakan sistem pendidikan yang paling sesuai dimasa Pandemik Covid-19 ini, sebab mengacu pada protokol kesehatan yaitu adanya pembatasan fisik guna untuk mencegah penularan Covid-19 melalui PJJ/BDR proses belajar mengajar tetap berlangsung dan hak anak mendapatkan pendidikan tetap terpenuhi, papar Mahasiawa Pasca Sarjana Program Doktor Universitas Negeri Medan ini.
Oleh karenanya lanjut Kadisdik Batu Bara Peran Sekolah/Ka. UPTD, guru, siswa dan orangtua serta masyarakat sangat diperlukan dalam menyukseskan PJJ/BDR ini.
Menurut Ilyas, Batu Bara telah menyiapkan buku panduan/pedoman bagi semua, khusus orang tua perannya sangat penting dalam PJJ/BDR ini. orangtua adalah pendidik yang utama dan pertama karena orang tua yang memiliki tanggung jawab, kewajiban dan otoritas untuk menjadikan anaknya sesuai cita-citanya, cita-cita keluarga, sebut Mantan Karo Humas Protokol Pemprovsu.
Beliau mengajak semua peserta Webinar untuk mengambil Hikmah Positif dari Covid-19 karena sejak 1922 Ki Hajar Dewantoro mendirikan Taman Siswa mengatakan "Jadikan tempat menjadi sekolah dan semua orang menjadi guru". Setelah si Covid datang baru terjadi, selama ini kemana kita ? Termasuk kemandirian belajar, pemanfaatan IT, ICT, Pembelajaran Daring, pendidikan luar sekolah, pendidikan non formal dan informal dan lainnya yang sudah di atur dalam UU Nomor 2 tahun 1989 serta UU Sisdikdas Nomor 20 Tahun 2003, kan baru terjadi setelah di Covid datang, selama ini kemana kita ? ujar ilyas.
Akhir paparannya Ilyas mengatakan Guru-guru di Batu Bara saat ini mengikuti Webinar melalui live youtube direktoratsd.com dengan memanfaatkan alat bantu projector di setiap sekolah.
" Saya pastikan mereka itu kepala sekolah, guru dan operatornya karena mengirimkan photo-photonya dari tiap sekolah ke saya dan itu saya yang minta" tutup nya.
Turut hadir dalam Webinar tersebut Jabatan Fungsional Madya, Muda di lingkungan Direktorat Sekolah Dasar, DPRD Komisi Bidang Pendidikan, Ka. Bapeda, Ka. BPKAD, Ka. LPMP, KakanKemenag, Kadis Pendidikan Se Indonesia serta Ka. UPTD SD dan guru-guru perwakilan se Indonesia yang mengikuti Melalui Live Youtube direktoratsd.com
Serta para narasumber antara lain Direktur Sekolah Dasar, Dra. Sry Wahyuningsih, M. Pd., Kadisdik Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Suratno, S.Pd MM dan Kadisdik Kabupaten Batu Bara, Ilyas Sitorus, S. E., M. Pd (foto).
(575)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar