MUNA, suarakpk.com- Antusias masyarakat pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Muna, LM. Rajiun Tumada dan H. La Pili makin membludak. Betapa tidak, saat melaksanakan kampanye politik di Desa Liabalano, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna pada Rabu (21/10) kemarin pasangan berakronim RAPI itu diarak oleh masyarakat menggunakan tandu.
Seketika itu, informasi itu lantas menuai sorotan. Komentar di medsos dari berbagai orang ramai mengkritik kejadian tersebut.
Salah satu akun Facebook 'Muna Bermartabat' dalam postingannya mengatakan kejadian tersebut adalah sejarah feodalisme yang akan kembali terulang di Muna.
"Sejarah feodalisme telah kita alami dahulu, namun benih2 itu telah muncul kembali", tulisnya.
Namun, menurut salah satu tokoh masyarakat Liabalano, Awaludin mengatakan hal itu dilakukan karena rasa kecintaan masyarakat kepada pasangan dengan nomor urut dua tersebut.
"Itu adalah inisiatif warga, malah Pak Rajiun bersama H. La Pili tidak mengetahui bahwa akan disambut seperti itu," katanya via teleponenya, Kamis (22/10).
Ia menerangkan tentu hal itu akan dimanfaatkan oleh pihak lain untuk menjatuhkan pasangan RAPI di mata masyarakat. Kendati demikian, ia yakin dan percaya masyarakat pasti akan tetap mencintai dan mendukung LM. Rajiun Tumada dan H. La Pili pada Pilkada Muna mendatang.
"Jika kubu sebelah mengatakan bahwa Rajiun itu adalah raja, saya pikir mereka salah karena itu merupakan bentuk dari sebuah kepanikan untuk mencari kesalahan dari beliau," pungkasnya. (Randy Yaddi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar