GROBOGAN, suarakpk.com – Warga
Masyarakat Dusun Gambar, Desa Lajer, Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan
Jawa Tengah menyayangkan Taman Kanak kanak (TK) 3 Desa Lajer yang dikelola oleh
Yayasan milik Pemerintah Desa, selama 20 tahun belum memiliki gedung sendiri.
Kepala Taman Kanak kanak (TK) 3 Desa
Lajer, Karsi,S.pd disela sela tugasnya menjelaskan, bahwa sekolah yang
dipimpinnya memang sudah mengusulkan ke pihak desa tetapi sampai saat ini belum
jadi.
"Saya sudah mengusulkan minta
bantuan gedung ke Pemerintah Desa pada Tahun 2019 lalu, tetapi sampai sekarang
realisasi pembangunannya diperkirakan baru 75 persen" tutur Karsi kepada
suarakpk.com saat ditemui di rumahnya, belum berapa lama ini, Rabu (17/9/2020).
Selanjutnya Kepala TK Lajer 3 juga
menerangkan kegiatan belajar mengajar tetap bisa dilaksanakan karena kebetulan
ada lokal bangunan lama milik SD Negeri 2 Lajer yang saat tidak terpakai
walaupun kondisi sudah sangat tua dan
memprihatinkan. Kondisi bangunan yang rapuh sangat dikeluhkan oleh orang
tua murid dan berharap pembangunan gedung segera diselesaikan.
Ditanya apakah pernah ada bantuan dari
pihak luar tentang bantuan pembangunan gedung selain dari Pemerintah Desa
pihaknya juga menjelaskan bahwa sejauh ini belum pernah ada.
Sementara, Kepala Desa Lajer, Purwadi
ketika ditemui dirumah kediamannya, Jumat (19/6), membenarkan Taman Kanak kanak
(TK) 3 Desa Lajer belum memiliki gedung sendiri.
"Saya beserta perangkat desa atas
persetujuan BPD, sebenarnya sudah mengalokasikan dana untuk membangun Gedung TK
Desa Lajer 3 dengan total anggaran sebesar Rp.60 juta, namun karena anggaran
dana desa yang minim, maka pembangunan belum selasai" jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Desa menerangkan,
bahwa sedianya pembangunan akan dilanjutkan di tahun 2020, akan tetapi dengan
adanya wabah pandemi covid-19 maka pembangunannya terpaksa ditunda lagi, karena
anggaran dana desa saat ini sebagian untuk penanggulangan bencana tersebut.
Untuk diketahui, bahwa sejak berdiri Taman
Kanak kanak (TK) 3 Desa Lajer Tahun 1999 sampai sekarang, kegiatan belajar
mengajar juga sempat numpang di rumah warga, namun demikian anak anak juga
tetap semangat bersekolah. (Hari/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar