Permasalahan Air Bersih Tak Kunjung Usai di Desa Kalanglundo,Grobogan - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

30 Juni 2020

Permasalahan Air Bersih Tak Kunjung Usai di Desa Kalanglundo,Grobogan



Grobogan,suarakpk,com. Kebutuhan akan air bersih adalah sesuatu yang vital dan sering menjadi objek masalah.Problematika ini hampir terjadi tiap tahun,terutama disaat musim kemarau tiba, terutama di daerah-daerah yang rentan kekeringan.
Peristiwa serupa terjadi di desa Kalanglundo,kecamatan Ngaringan,kabupaten grobogan.
 Sejak adanya pelarangan penjualan air bersih perorangan dari sumber air tanah milik pribadi warga, oleh pemerintah desa setempat.


Kepala Desa Kalanglundo Supangat membenarkan adanya hal itu.Dalam hal ini pemerintah desa melarang penjualan air bersih dari hasil pengeboran tanpa izin,ungkapnya pada Senin (29/6/2020) .Sebelum dilakukan larangan,pihaknya telah melakukan upaya persuasif seperti himbauan-himbauan baik lisan maupun tulisan.
Dia menambahkan, ada beberapa orang warga yang mendatangi kantor desa untuk melakukan protes. hal tersebut telah dimintakan petunjuk para pimpinan diatasnya( tidak disebut institusinya,red) bahwa layaknya pengeboran tanpa izin dan bisnis airnya dihentikan,tandasnya.
Pada saat yg sama sekretaris desa Nahrowi yg ikut menemui awak media sebelum bertemu kepala desa menambah,"bahwa desa ini bukan termasuk desa yang  tergolong melimpah airnya,bahkan sebaliknya.Terbukti setiap tahun mnjadi desa pelanggan menerima bantuan penyediaan air bersih dari BNPB(Badan Nasional penanggulangan Bencana- red) kabupaten Grobogan.Lebih jauh Nahrowi menambahkan sekitar 20 warga pemilik sumur, menjual air ini tidak memberikan kontribusi dalam bentuk apapun,ke pemeritahan desa.tambahnya.
Pada kesempatan itu Supangat juga menuturkan"mempersilakan kelompok warga yg menjual air bersih,itu kepada warga sekitar di desanya.Pasalnya keberadaan Pansimas yang ada didesa itu, hanya bisa membantu warga yang ada di empat dusun,yaitu Tumpuk,Crawak,Kayut dan Krajan Dua"tuturnya.
Supangat juga menyarankan dalam usaha penjualan air bersih ini yang bersangkutan seharusnya mengantongi izin"sarannya
Sementara ditempat terpisah,Abdul Karim(65),warga dusun Ledoan Rt 04/RW 04,sebagai tokoh masyarakat yang ikut dalam aksi protes warga beberapa waktu  mengungkapkan" keberatannya atas usaha ekonomi kelompok pengebor dan penjual air,karena selain menjadikan keringnya sumur-sumur mereka juga adanya ketidaknyamanan warga karena lalu lalang mobil tangki dan truk-truk pengangkut air di sepanjang hari,tanpa  memikirkan dampaknya,warga sekitar tidak menerima kontribusi apapun"ungkapnya.
Dilain pihak,suarakpk berhasil mewawancarai Subhan(51) dan Nuryanto(53),keduanya warga Ledoan rt 02/rw04 selaku pihak yang mempunyai usaha penjualan air bersih memberikan penjelasan yang berbeda "bahwa usaha air bersih ini tidak pernah mengganggu siapa pun.Debit dan ketersediaan air milik warga tdk terganggu pasalnya pengeboran yang dilakukan hanya rata-rata 17-20 m saja.Jika ada aktifitas lalulalang mobil pengangkut itupun waktunya disiang hari.Jika pemerintah desa menuntut adanya izin,kami sudah berusaha meminta izin hingga kabupaten,tetapi hasilnya ditolak karena pengeboran sumur itu hanya dikedalaman yg relatif,jadi belum masuk standard perizinan "jelasnya.dia juga menegaskan "Sebagai warga negara saya mempunyai hak usaha,semestinya pemerintah bisa membina bukan membinasakan",tegasnya.
Keduanya berharap jangan ada pihak yang arogansi dan merasa paling benar.
Kelompok pebisnis air kampung  ini sesungguhnya telah sepakat untuk menyisihkan uang Rp 5000,- per rite,dimana rata-rata penjualan air ini sampai 8 rite /hari sedang jumlah kami ada 20 orang.Jadi kami bisa memberi kontribusi rata-rata perhari Rp 800.000,-.Dana itu,kamisumbangkan/berikan kepada masjid kampung Ledoan,kemudian apa yang salah dari kami.Oleh itu mari dengarkan kami jangan tergesa kami divonis tak berguna.Dan lagi bila ada masyarakat sekitar yg merasa sumurnya kering karena menduga kami penyebabnya disediakaan beberapa titik tandon air untuk dipersiapkan secukupnya untuk kebutuhan mereka secara gratis"tegasnya.(nour,Gutomo/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)