BLORA,
suarakpk.com – Pemerintah Kabupaten Blora, belum berapa lama ini, Rabu
(29/4/2020), kembali menyampaikan update perkembangan terkini wabah virus
Corona, yang disampaikan oleh Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si selaku Wakil
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19.
Penyampaian
dilakukan di Media Center Posko GTPP dengan didampingi Direktur RSUD dr. R.
Soetijono dan Kepala Dinas Pendidikan.
“Alhamdulillah
hingga saat ini kita masih diberikan kesehatan untuk tetap semangat mengawal
proses percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Blora. Kami minta agar
masyarakat tetap waspada karena hingga hari ini jumlah pasien yang positif
rapid-test bertambah menjadi 13 orang,” ucap Wakil Bupati.
Untuk
persebarannya menurut Wakil Bupati bisa dilihat di website
corona.blorakab.go.id. Meskipun baru positif secara rapid-test, belum positif
Covid-19 secara laboratoirum, pihaknya meminta agar masyarakat mulai dari Desa
meningkatkan kewaspadaan, utamanya para pendatang.
Adapun
pasien positif rapid-test kebanyakan diantaranya adalah pendatang, seperti
santri dari Temboro Magetan (Jatim). Dimana daerah tersebut merupakan zona
merah.
“Ketika
rapid-test menunjukkan positif, langkah selanjutnya akan diambil swab-test di
rumah sakit. Semoga saja nanti hasilnya negatif covid-19, aamiin. Ada masukan
agar Klinik Bhakti Padma segera digunakan untuk isolasi pasien positif
rapid-test ini. Teknisnya nanti disampaikan Direktur RSUD Blora,” tambah Wakil
Bupati.
Pihaknya
juga memohon agar masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaannya dengan selalu
melaporkan hadirnya pada pendatang di desanya. agar segera dicatat dan
diperiksa petugas kesehatan jika berasal dari daerah merah.
“Dengan
kondisi ini, kami menghimbau dan memohon kepada masyarakat untuk terus
meningkatkan kewaspadaan. apalagi saat ini semakin banyak pendatang. Kami mohon masyarakat bisa berpartisipasi
aktif dalam penanganan Covid-19 untuk memutus penularannya, yaitu dengan tetap
dirumah, tunda bepergian untuk mengantisipasi penularan dan tertular covid 19,”
ujar Wakil Bupati.
“Karena
kita semua tidak pernah tahu bahwa dalam perjalanan akan bebas paparan virus.
virus ini tidak terlihat, orang yang terkena virus atau pernah kontak dengan
pasien pun ada yang tidak mengalami gejala apapun, yang disebut carier atau
OTG, ini yang menjadi perhatian kita bersama,” terangnya.
Jika
memang sangat penting dan harus keluar rumah, masyarakat diminta wajib memakai
masker dan selalu jaga jarak dengan orang lain, jangan berjabat tangan dahulu,
dan hindari kerumunan. Ketika pulang langsung copot masker, ganti pakaian
(rendam dengan sabun cuci) dan selalu cuci tangan pakai sabun sebelum kembali
bercengkerama dengan keluarga.
Kemudian
kepada masyarakat, ketika ada salah satu warganya melakukan isolasi mandiri di
rumah, pihaknya memohon untuk selalu disupport, diberikan semangat, dan saling
membantu, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Hal
itu perlu dilakukan agar yang bersangkutan merasa tenang, tidak stres, tidak
merasa dikucilkan, memiliki imunitas yang baik dan semangat yang tinggi untuk
segera sembuh,” kata Wakil Bupati.
“Khusus
untuk para tenaga medis, kami sangat mengapresiasi jasa jenengan semuanya dalam
penanganan Covid-19 ini. Tetap semangat dan jangan menyerah. Jangan sampai
petugas medis ikut sakit, bikin pembagian kerja (sistem shift). Kita bersama
kalian semua. Bantuan APD untuk tenaga medis terus disalurkan ke Puskesmas oleh
Dinas Kesehatan bersama Bapak Bupati,” tambahnya.
Menurutnya,
dinas kesehatan dalam waktu dekat juga akan melaksanakan pelatihan pengambilan
swab test untuk paramedis puskesmas kerjasama dengan Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. Dengan
harapan pengambilan swab-test tidak hanya terfokus di RSUD Blora dan RSUD Cepu.
Sementara
itu, Direktur RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG menyampaikan bahwa
pihaknya sedang mempersiapkan penggunaan Klinik Bhakti Padma untuk tempat
isolasi pasien positif rapid-test agar pengawasannya lebih mudah ketimbang
isolasi mandiri di rumah.
“Tugas
kita nanti memberikan pemahaman bagi mereka agar mau mengikuti isolasi di
Klinik Bhakti Padma. Pasalnya yang positif rapid-test ini tidak mengalami
gejala klinis (OTG), sehingga agak susah diminta isolasi karena merasa sehat.
Ini yang harus kita berikan perhatian,” ucap dr. Nugroho Adiwarso.
“Sedangkan
sampai saat ini, menurutnya di RSUD Blora sedang merawat dua orang PDP. Hari
ini juga telah dilakukan pengambilan swab-test terhadap delapan orang termasuk
tiga orang dari pesantren Temboro. Setelah diambil swab-test nya langsung
dikirim ke Yogyakarta, semoga hasilnya nanti negatif,” sambungnya.
Sedangkan
berdasarkan data monitoring Tim GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, hingga hari ini
sudah ada 27.608 pemudik. Kemudian OTG sebanyak 110 orang, ODP 99 orang, PDP 10
orang, positif rapid-test 13 orang, dan kasus terkonfirmasi positif Covid-19
hanya satu yang meninggal 9 April lalu. (Bmb/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar