Manifesto Nusantara - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

07 Maret 2020

Manifesto Nusantara

Oleh: Prof Yudhie Haryono

Ini adalah kekuatan. Pemberian alam raya. Juga kuasa untuk menumbuhkannya. Dari diri-diri yang sadar. Diri yang mencintai sambil menjaga sesama dan lingkungannya.

Maka, di bumi nusantara, pemberani yang sebenarnya adalah mereka yang tak lekas patah hati, tetapi bertahan dengan menghadapi setiap ujian, cobaan, cercaan dan hinaan. Itulah mental merdeka, mandiri, daulatif, modern, martabatif dan menzaman. Mereka lalu bergerak melaju menuju stasiun yang sama.

Akhirnya, budaya di nusantara kita fokuskan pada peningkatan modal sosial, mentalitas inovatif-kreatif-produktif, tradisi berfikir rasional, meta scient, filsafat, etos kerja, ideologi keadilan, karakter konstitusional dan local wisdom.

Pra nusantara adalah peradaban Atlantik. Ia adalah keindahan yang menghiasi akal manusia dan semesta. Sedang nusantara adalah keajaiban yang menguliti kejeniusan bola dunia. Maka, memandang keduanya, kita sangat berharap waktu berhenti. Agar tak ada lagi jejak kemunculan kepariaan.

Tetapi yang terjadi adalah peradaban terusan: Indonesia. Dan, menyentuh indonesia seperti menyentuh sesuatu yang rapuh tapi sangat berharga. Mudah pecah. Selebihnya, sejarah penghuninya adalah jejak tak berupa yang iringi perih takdir warganya.

Di Republik Indonesia ini, Tuhan terlalu jauh dan Presiden terlalu lugu. Padahal, Hegel bilang, "was bekannt ist, darum nicht erkannt." Apa yang dikenali akrab belum tentu dimengerti secara logis. Pemerintah kita bukan hanya tak akrab (dengan rakyat) tapi juga tak dikenali (kecuali oleh elite yang koruptif, predatoris dan kleptokratis).

Maka untuk saat ini, rasanya kita sudah gagal bernegara Pancasila dan berkoperasi dalam segala hal. Lalu memilih demokrasi (liberal-kriminal) yang bertugas meneguhkan kekayaan orang kaya dan mengkonsolidasikan kemiskinan orang miskin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)