PURWOREJO,
suarakpk.com – Menghadapi musim tanam yang telah tiba, petani Desa
Semawung Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo hari ini, Jumat (7/2)
melakukan kerja bakti membuat bendungan darurat sungai babrik di Desa Ganggeng
Kecamatan Purworejo agar dapat mengalir ke saluran irigasi Desa semawung, hal
tersebut dilakukan sebagai upaya menyikapi Bendugan kebangsan yang jebol dan
belum kunjung diperbaiki.
Kerja Bakti para Petani
dibantu personil TNI dari Koramil 01/Purworejo membuat bendungan darurat secara
manual dengan bronjong bambu dan karung berisi bantu untuk menahan air sehingga
mengalir menuju saluran sekunder.
Dituturkan oleh Kepala
Urusan Umum (kaurum) Desa Semawung, Edi Suyanto bahwa pada bulan Maret 2019
terjadi banjir besar, sehingga mengakibatkan bendungan primer hancur 85 persen.
“Dengan membuat
bendungan darurat ini, akan membuat petani bisa mengolah lahan sehingga akan
mendapatkan hasil panen,” tuturnya.
Dikatakan Edi, bendungan
darurat ini sangat dibutuhkan, sebab dengan rusaknya bendungan kebangsan para
petani terhambat dalam mengolah lahan dan apabila tidak terdukung air yang
cukup maka ancaman gagal panen akan menjadi nyata.
“Kami berharap
agar bendungan primer kebangsan bisa dibangun kembali sehingga para
petani dalam setiap tahunnya tidak mengalami gangguan gagal panen, karena 90
persen warga Desa Semawung adalah bermata pencaharian sebagai petani,” katanya.
Ditambahkan Edi,
bahwa secara keseluruhan lahan pertanian yang terdampak oleh rusaknya bendungan
kebangsan seluas 165 hektar sedangkan untuk wilayah Desa Semawung sendiri 96
hektar.
Sementara itu
Komandan Koramil 01 Purworejo, Kapten Infanteri Amad Kurdi yang memimpin langsung
anggotanya dalam kerja bakti tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut
merupakan upaya untuk pendampingan terhadap petani Desa Semawung dalam
mengatasi permasalahan irigasi yang terdampak oleh jebolnya bendungan
kebangsan.
“Semoga dengan
adanya bendungan darurat ini, bisa mengaliri sawah yang sementara, sekalipun
sudah musim penghujan tetapi belum bisa untuk diolah dan ditanami”, uangkapnya.
Menurutnya, dengan
kondisi seperti ini, diharapkan pemerintah daerah melalui Dinas Pengairan bisa
memberi solusi ataupun tindakan karena sangat di harapkan oleh petani dengan
bermasalahnya irigasi. Hal ini akan berdampak kepada perekonomian masyarakat
Desa Semawung yang mayoritas sebagai petani.
“Kami TNI akan terus
mendampingi petani sebagai upaya kusus untuk mensukseskan program swasembada
pangan nasional yang di programkan oleh pemerintah pusat,” pungkas Kapten
infanteri Ahmad Kurdi. (Alex/BS/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar