"Muktar menjelaskan bahwa terminal yang terletak di kecamatan penaron adalah terminal pembantu yang saat ini belum aktif di karenakan kondisi jalan rusak,maka segala jenis mobil angkot baik jumbo dan L300 enggan masuk ke terminal tersebut dan jika akses jalan menuju ke terminal penaron bagus maka kita siap tempatkan personil ke terminal tersebut.ujar muktar.
Lanjutnya kepada media ini ia menjelaskan terkait pemberitaan oleh salah satu media online,Mohd muktar sama sekali tidak ada di hubungi oleh media tersebut dan begitu juga media online tersebut telah mengkonfirmasi ke ketua DPRK Aceh timur terkait dengan terminal tersebut.
Sehingga ketua DPRK mengatakan,bila memang terminal terpadu Peunaron sudah lama tidak berfungsi, diharapkan Dinas perhubungan Aceh Timur untuk segera memfungsikan kembali.
Lanjutnya, karena hal seperti ini sangat mubazir, bahkan bisa menjadi sarang Hantu, selain itu juga dapat merugikan masyarakat. Sebab dalam pembangunannya mengunakan anggaran Negara, hal ini sama saja negara dirugikan jika tidak di fungsikan.ujar ketua DPRK Aceh timur Abi Daud kepada media online tersebut.
Sambunhnya muktar saya hanya ingin meluruskan terminal penaron adalah terminal pembantu yang dibangun dengan dana Otsus tahun 2012 dan ada sebagian bangunan yang sudah rusak,dan jika memang sudah di sampaikan ke pada ketua DPRK hingga berkata terminal tersebut adalah terpadu ini sudah keliru.
Sebab terminal terpadu yang ada di Aceh hanya ada di Banda Aceh, Lhokseumawe,Langsa,
dan Takengon yang di kelola langsung Dephub.sedangkan di Aceh timur yang ada terminal hanya tipe C yang kapasitasnya khusus untuk terminal angkutan pedesaan yang di kelola oleh Pemda Aceh timur,dan saya berharap kepada media setidaknya mengkonfirmasi kedua belah pihak jangan hanya sebelah pihak agar berita tersebut berimbang.pungkas Muktar.(Dd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar