GUNUNGKIDUL, suarakpk.com - Ada sesuatu
yang menarik di Dusun Temugiring Desa Nglipar Kecamatan Ngelipar, Kabupaten
Gunungkidul, para pemuda dusun dibawah komando Andri Susilo dinilai berhasil
dalam mengembangkan pertanian melon di dusunnya.
Dengan bekal ketekunan, Andri Susilo
yang sering disebut Ringut sekarang ini telah memiliki 1 hektar lahan pertanian
melon.
Dituturkan oleh Andri, dirinya
dalam mengembangkan pertanian melon menggunakan sistim infus. Menurutnya, sistim
infus sealain lebih efisien penggunaan air dan sangat mudah.
“Melalui system Infus ini, lahan
pertanian tidak boros penggunaan air namun menghasilkan buah yang bagus dan
segar,” tutur Andri kepada suarakpk.com siang tadi, Jumat (29/11) saat ditemui
di lahan pertaniannya.
Dijelaskan Andri, bahwa dirinya
dalam setiap panen dapat mencampai 20 ton, sedang hasil panen dipasarkan ke jakarta,
bandung, DIY.
“Dari system ini, alhamdulillah,
dalam sekali panen, kami dapat menghasilkan 20 ton buah Melon, yang dapat kami
pasarkan ke Jakarta, Banudng dan juga ke Yogyakarta,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui oleh warga
masyarakat sekitar, bahwa Andri susilo diakui telah memiliki jam terbang yang
cukup dalam menjalankan bisnis pertanian melon, dirinya juga tidak diragukan
lagi sehingga dapan dijadikan contoh untuk kalangan muda dalm membuka lapangan
kerja.
Di sisi lain, para perkerja yang
selama ini mengurusi lahan pertanian melon, mengaku banga dengan ketekunannya Andri
Susilo.
“Kami sangat bangga dapat mengenal
dan bekerja dengan Bang Andri, sebab beliau dengan ketekunannya, telah berhasil
membuka pertanian melon di Dusun kami ini,” kata Mustakin kepada suarakpk.com
siang tadi, Jumat, (29/11).
Dirinya berharap, agar masyarakat
bisa mencontoh apa yang dilakukan bang andri tersebut, perkejaan dilakukan oleh
masyarakat.
“Harapan kami mudah-mudahan
dibukanya pertanian melon terbesar di Gunungkidul ini, bisa menjadi bahan dinas
pertanian, karena sistimnya mudah tidak boros air dan hasilnya bagus sekali,”
harap Mustakin, (Anton/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar