SUARAKPK, PULANG PISAU - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Operasi BPBD Kabupaten Pulang Pisau, Tekson diduga melakukan pemotongan
insentif anggota Pemadam Satgas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tenaga
kontrak.
Disampaikan YI, salah satu tenaga kontrak Satgas
Karhutla Kabupaten Pulang Pisau mengatakan, sesuai SK Honor mereka adalah dengan
besaran Rp. 145 ribu per hari dengan rincian Rp. 100 ribu honor dan Rp. 45 ribu
untuk makan.
Berdasarkan arahan Kabid, kata Y, untuk
makan mereka diminta salah satu warung yang telah ditunjuk, dengan rincian
pemotongan Rp. 45 ribu per hari. " Awalnya kami setuju. Berjalan 10 hari
kami di lapangan mendadak di tarik ke Pos Induk atau Satgas BPBD, artinya
pihaknya hanya makan 10 hari saja". kata Y.
Disebutkan Y, berjalan waktu pada 20 hari
kemudian pada saat gajihan, pihaknya menjadi kaget. Karena lanjutnya, honor
tetap di potong. Padahal, selama tugas di lapangan makan di warung hanya 10 hari.
Salah satu rekan Y, Oka salah satu petugas
Damkar yang tergabung dalam Satgas BPBD mempunyai nasib yang sama. Dikatakan
OKA, pada bulan Agustus 2019 itu, saat awal perekrutan semua Anggota Satgas
sebanyak 60 orang di lakukan pemotongan dari honor untuk pembuatan baju
seragam. Namun sampai saat ini belum terima seragam yang dimaksud. Bahkan
kabarnya pun tidak ada. Padahal waktu itu tidak semuanya setuju buat seragam.
"Ini benar aneh. Sampai mau berakhir
kontrak, seragam tersebut tidak kunjung ada". ucapnya
Menanggapi tudingan tersebut, Kabid
Pencegahan dan Pengendalian Operasi BPBD Pulang Pisau, Tekson membenarkan
adanya pemotongan untuk keperluan makan yang bersangkutan pada selama bertugas.
Menurutnya, pemotongan itu hanya dilakukan
untuk 10 hari pada saat anggota tersebut bertugas untuk makan disalah satu
warung yang telah ditunjuk.
Sementara potongan untuk baju serangam,
Tekson juga mengaku jika semuanya sudah melalui hasil kesepakatan semua pihak.
Namun karena beberapa kendala, seperti cap pada baju dan perubahan jumlah
seragam yang akan dibuat, menjadi salah satu hambatan dan keterlambatan
selesainya seragam tersebut.
"Ini hanya mis komunikasi. Memang kami
tidak menjelaskan kenapa baju sampai sekarang tidak ada, kami berjanji akan
bagikan secepatnya jika sudah selesai semua". katanya. (nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar