Batu Bara,suarakpk.com - Acara festival dangdut melayu Batu Bara yang akan dilaksanakan pada 27 Oktober 2019 mendatang mendapat sorotan Dewan Syuro Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Kabupaten Batu Bara, Selasa 01/10/2019.
Ustadz Al Asari S. Ag M. Si pada grup WhatsAp mengatakan disaat negeri Wamena Papua sedang berduka dan telah terjadi aksi Mahasiswa di Jakarta, Makassar dan di Medan namun sangat tidak tepat di-Kabupaten Batu Bara akan mengadakan hiburan.
" Maaf kalau saya kritik, acara festival dangdut ini sebagai aktivitas yang tak memiliki empati, cobalah sedikit empati kita melihat kondisi negeri kita ini. Negeri kita ini tidak biasa biasa aja. Lagian musik jalan cepat mendatangkan bencana, semoga Allah SWT menjauhkan Batu Bara ini dari bencana, " cetus Ustadz Al Asari yang juga ketua umum Lembaga Dakwah Front Kabupaten Batu Bara.
Pada hari yang sama kepada wartawan
penanggungjawab penyelenggara kegiatan festival dangdut melayu Batu Bara, Fazzary Akbar Tanjung menjelaskan, acara yang dimaksud sudah direncanakan sebelum negeri ini berduka dan tidak dimundurkan sebab menurutnya peristiwa alam tidak seorang pun yang mengetahui.
" Ketika ada bencana seperti ini kita sudah 80 persen persiapan kegiatan. Jadi bagaimana nanti pihak pihak terkait, kalau dibatalkan kedepan kita akan sulit lagi kerjasama kepada mereka, seperti peristiwa Wamena ini contohnya barusan saja sementara rencana kita sudah dua bulan yang lalu." jelasnya.
Lanjutnya, Kegiatan tersebut adalah bentuk terobosan pemuda dalam hal tekhnologi, karena festival itu yang pertama di Sumut berbasis daerah dengan sistem Live streaming dan Polling SMS.
" Saya berharap agar semua pihak bisa mendukung kegiatan ini, dengan kegiatan terobosan seperti ini, semoga kedepannya terlahir pemuda pemuda yang inovatif dan kreatif. Ini paling baru dan mutakhir dengan cara penilaian SMS polling, makanya semua pihak harus mendukung, " ujarnya (501/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar