Warga Cirebon, Terduga Teroris Digrebek Densus 88 Di Salatiga - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

27 September 2019

Warga Cirebon, Terduga Teroris Digrebek Densus 88 Di Salatiga



SALATIGA, suarakpk.com – Terduga teroris, warga Cirebon WW (41) yang berada di Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Jumat petang (27/9) digrebek oleh Densus 88 Antiteror sekira pukul 18.00 WIB. Penggerebekan terduga teroris yang terjadi di salah satu rumah warga RT.4 RW.7 Perum Argo Tunggal, Argomulyo, Salatiga. Karena WW melawan menggunakan parang saat akan ditangkap, Densus 88 Antiteror menembak kakinya.
Saat dikonfirmasi media, Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono membenarkan penindakan yang dilakukan Densus di wilayah Kota Salatiga.
"Benar ada yang diamankan, namun kami sifatnya hanya membantu pengamanan," tutur Gatot.
Di sisi lain, saat media mengkonfirmasi Ketua RT 04/ RW 07, Argomulyo, Kota Salatiga, Efri Yulistio juga membenarkan penindakan yang dilakukan petugas Densus 88 di salah satu rumah yang ada di lingkungannya.
Efri mengaku mendengar adanya suara tembakan saat penggerebekan itu berlangsung, salah satu terduga terlihat tertembak kakinya.
"Ada yang ditembak kakinya, mungkin dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Semarang," ucapnya.
Sementara, salah seorang warga sekitar, yang ikut menyaksikan penggerebekan tersebut menungkapkan, jika sejak siang sudah ada beberapa orang yang berkeliaran.
“Namun, saya mengira itu adalah debt collector," ujarnya.
Di sisi lain, saat dikonfirmasi media, pemilik rumah yang dihuni oleh terduga teroris, Hajid Setyawan, mengaku bahwa salah satu terduga teroris berinisial WW tinggal di Cirebon. Selain itu, Hajid Setyawan, WW juga mengaku bahwa WW adalah keponakan dari istrinya.
"Dia dulu juga tinggal di Salatiga, tapi setelah cerai pergi kerja ke Cirebon dan mendapat istri di sana," ujar Hajid.
Diungkapkan oleh Hajid, setelah WW pindah ke Cirebon, keluarga mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dengannya. Namun, dua hari lalu WW datang menggunakan sepeda motor, dia pun sebagai saudara yang lama tak bertemu mempersilakan WW untuk menginap.
Dirinya mengaku menaruh curiga terhadap WW, pasalnya, perjalan jauh namun nopol kendaraannya ditutup.
"Saya saat itu curiga, karena perjalanan jauh tapi pelat nomor ditutup. Sampai di rumah juga ditutup pakai kain pel yang ada di rumah saya," ujar dia.
Namun saat penggerebekan, Hajid mengaku sedang berada di luar rumah. Dirinya tahu karena dikabari istrinya ada pengejaran penjahat.
"Saya malah ikut melakukan pengejaran dan sempat mengepung di belakang rumah. Dia dari kamar atas, dia lari ke genteng tetangga. Lalu turun melalui tangga yang sudah dipersiapkan oleh WW sendiri. Karena selama ini di belakang rumah itu kebun dan tidak ada tangga," katanya.
Saat itu, WW yang sudah dalam keadaan terkepung dan akan ditangkap, mengeluarkan parang untuk melawan petugas. Dia pun langsung ditembak. Dalam keadaan terluka, WW dibawa ke rumah sakit oleh petugas.
"Lalu kamar yang ditempati WW digeledah petugas. Untuk mencari barang-barang yang dibawanya. Namun dia hanya membawa tas kecil dan kaos yang dipakai pun punya saya," pungkasnya. (team/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)