Pemkab Sumenep Melalui Dinas Peternakan Adakan Pencanangan Kampung IB - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

07 Agustus 2019

Pemkab Sumenep Melalui Dinas Peternakan Adakan Pencanangan Kampung IB

Sumenep, suarakpk.com - Kabupaten Sumenep menjadi pilot projek di Indonesia yang pertama kalinya dalam pengembangan populasi sapi Madura, utamanya yang ada di Kabupaten Sumenep dan terbanyak di Jawa timur.

Acara yang dikemas dengan nama Kampung Sapi dengan tema, "Pencanangan Kampung Inseminasi Buatan" Di gagas oleh Kepala Dinas Kabupaten Sumenep Bambang Heriyanto. Acara berjalan sukses dan sesuai harapan sehingga Kabupaten Sumenep merupakan satu satunya yang dipercaya oleh pemerintah sebagai kampung IB (Inseminasi Buatan) Pertama di Indonesia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, Jabupaten Sumenep merupakan salah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki populasi ternak sapi terbanyak se-Jawa Timur.

“Dengan populasi sapi yang dimiliki sebanyak 367 ribu 362 ekor, pencanangan kampung Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah cara mudah untuk mengawinkan sapi, inseminasi buatan dimaksudkan dalam meningkatkan produksi dan populasi ternak sapi khususnya di Sumenep. Karena sampai pada saat ini inseminasi buatan masih menjadi tujuan peternak untuk meningkatkan produktifitas ataupun mutu genetik," kata Bambang.

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim bersama Kadis Peternakan Prov Jatim saat meresmikan Pencanangan Kampung IB di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep menyampaikan tentang keberhasilan yang salama ini bisa di capai.

“Hasilnya juga sudah banyak dirasakan masyarakat Sumenep, dengan menunjukkan pencapaian IB di Sumenep dari Tahun 2016 sampai 2019 dalam peningkatan yang luar biasa, yaitu Tahun 2016 sebanyak 26 ribu 37 dosis, 2017 sebanyak 26 ribu 853 dosis, 2018 sebanyak 39 ribu 929 dosis, dan diakhir Juli  2019 sebanyak 27 ribu 933 dosis,” paparnya.

Keberhasilan IB ditentukan oleh peternak sendiri, dan tenaga insiminator serta kelengkapan sarana. Jumlah tenaga insiminator di kabupaten Sumenep saat ini berjumlah 32 pasukan.

“32 insiminator, 5 orang diantaranya dari ASN dan 27 orang lainnya dari Swadaya. Tenaga insiminator itu adalah pahlawan-pahlawan devisa yang loyalitas dan tanggung jawabnya menjadi rujukan pertama untuk memperbanyak populasi di Sumenep,” tegasnya.

Lebih luas Bambang mengungkapkan, yang ditampilkan pada pencanangan kampung IB ini adalah sapi-sapi terbaik yang ada di Sumenep yang harus dilestarikan.

“Ini merupakan harta yang tidak boleh ditukar dengan apapun sehingga perlu dilestarikan ras sapi Madura khususnya sapi Sumenep. Di Tahun 2019 ini Kampung IB akan dilaksanakan di delapan desa yang terdapat di empat kecamatan, yaitu di Kecamatan Guluk-Guluk, Ganding, Lenteng dan Dungkek,” tambahnya.

Dijelaskan pula, Kampung IB ini merupakan pilot project Pemkab Sumenep dalam hal ini Dinas Peternakan dan sudah mendapatkan petunjuk dari Kadis Peternakan Jatim.

“Bahwasanya Kabupaten Sumenep menjadi pilot project Kampung IB, sehingga nantinya kalau ada kunjungan dari Provinsi maupun Pusat kami siap membuktikan kalau di masing-masing kecamatan sudah terdapat kampung IB,” jelas Bambang.

Sementara, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Drh. Wemmi Niamawati, MMA, mengatakan bahwa, Pencanangan kampung IB upaya menjadikan kampung desa sebagai basis pembangunan dibidang peternakan.

“Ini sangat sinergis dengan visi dari pada pemerintah Jawa Timur, maka dari itu saya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Sumenep dan Kepala Dinas Peternakan Sumenep yang telah menginisiasi pencanangan yang sangat bersinergis untuk memajukan sektor-sektor untuk mewujudkan kesejahteraan peternak,” tuturnya.

Lebih lanjut Wemmi Meniawati, MMA. berpesan Kabupaten Sumenep merupakan yang pertama kalinya diadakan IB, dapat memberikan  contoh yang baik bagi wilayah lain yang ada di Indonesia, karena sapi Madura adalah sapi terbaik dengan populasi sekitar.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim menyampaikan, program ini sangat luar biasa sekali, harus kita syukuri dan masyarakat Sumenep harus bangga.

“Ini bentuk kerja keras Pemkab Sumenep dalam hal ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, dan kita harus bersyukur, karena hanya di Kabupaten Sumenep ini ada kampung IB secara nasional,” terang bupati.

Bahkan bupati menginginkan kampung IB tidak hanya 4 tahun hilang begitu saja pasca dicanangkan saat ini, untuk itu butuh kesadaran bersama serta dari peternak bagaimana terus mengacu populasi sapi ini bisa berkembang dengan baik.

“Jadi, ini harus dipikirkan oleh pemkab Sumenep serta juga oleh Provinsi Jawa Timur, dengan itu butuh kebersamaan semua pihak yang ada di Kabupaten Sumenep, provinsi dan pusat dan lain-lainnya,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Sumenep KH. A. Buya Busyro Karim dalam sambutannya menyampaikan rasa kegembiraannya karena kabupaten sumenep di percaya sebagai kampung IB pertama di indonesia."

"Dengan dicanangkannya kampung IB, saya berharap agar para peternak yang ada di Kabupaten Sumenep lebih meningkatkan lagi produktifitasnya agar pencanangan Kampung IB menjadi Kampung IB dengan lebih menghasilkan sapi unggulan dan bibit sapi dengan ciri khas sapi madura, utamanya di kabupaten Sumenep," pungkasnya.

Bambang (mantan Kepala Dinas Pertanian) yang merupakan pengagas program ini menyatakan dengan dilaksanakannya kawin suntik dengan harapan  dapat meningkatkan populasi sapi Madura dengan bibit unggul yang menjadi  prioritas sehingga dapat mencapai target maka program ini saya beri nama LUGANTENG (Guluk - Guluk, Ganding,Lenteng)
(Tim/red) Sumenep Melalui Dinas Peternakan Adakan Pencanangan Kampung IB

Sumenep, suarakpk.com - Kabupaten Sumenep menjadi pilot projek di Indonesia yang pertama kalinya dalam pengembangan populasi sapi Madura, utamanya yang ada di Kabupaten Sumenep dan terbanyak di Jawa timur.

Acara yang dikemas dengan nama Kampung Sapi dengan tema, "Pencanangan Kampung Inseminasi Buatan" Di gagas oleh Kepala Dinas Kabupaten Sumenep Bambang Heriyanto. Acara berjalan sukses dan sesuai harapan sehingga Kabupaten Sumenep merupakan satu satunya yang dipercaya oleh pemerintah sebagai kampung IB (Inseminasi Buatan) Pertama di Indonesia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, Jabupaten Sumenep merupakan salah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki populasi ternak sapi terbanyak se-Jawa Timur.

“Dengan populasi sapi yang dimiliki sebanyak 367 ribu 362 ekor, pencanangan kampung Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah cara mudah untuk mengawinkan sapi, inseminasi buatan dimaksudkan dalam meningkatkan produksi dan populasi ternak sapi khususnya di Sumenep. Karena sampai pada saat ini inseminasi buatan masih menjadi tujuan peternak untuk meningkatkan produktifitas ataupun mutu genetik," kata Bambang.

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim bersama Kadis Peternakan Prov Jatim saat meresmikan Pencanangan Kampung IB di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep menyampaikan tentang keberhasilan yang salama ini bisa di capai.

“Hasilnya juga sudah banyak dirasakan masyarakat Sumenep, dengan menunjukkan pencapaian IB di Sumenep dari Tahun 2016 sampai 2019 dalam peningkatan yang luar biasa, yaitu Tahun 2016 sebanyak 26 ribu 37 dosis, 2017 sebanyak 26 ribu 853 dosis, 2018 sebanyak 39 ribu 929 dosis, dan diakhir Juli  2019 sebanyak 27 ribu 933 dosis,” paparnya.

Keberhasilan IB ditentukan oleh peternak sendiri, dan tenaga insiminator serta kelengkapan sarana. Jumlah tenaga insiminator di kabupaten Sumenep saat ini berjumlah 32 pasukan.

“32 insiminator, 5 orang diantaranya dari ASN dan 27 orang lainnya dari Swadaya. Tenaga insiminator itu adalah pahlawan-pahlawan devisa yang loyalitas dan tanggung jawabnya menjadi rujukan pertama untuk memperbanyak populasi di Sumenep,” tegasnya.

Lebih luas Bambang mengungkapkan, yang ditampilkan pada pencanangan kampung IB ini adalah sapi-sapi terbaik yang ada di Sumenep yang harus dilestarikan.

“Ini merupakan harta yang tidak boleh ditukar dengan apapun sehingga perlu dilestarikan ras sapi Madura khususnya sapi Sumenep. Di Tahun 2019 ini Kampung IB akan dilaksanakan di delapan desa yang terdapat di empat kecamatan, yaitu di Kecamatan Guluk-Guluk, Ganding, Lenteng dan Dungkek,” tambahnya.

Dijelaskan pula, Kampung IB ini merupakan pilot project Pemkab Sumenep dalam hal ini Dinas Peternakan dan sudah mendapatkan petunjuk dari Kadis Peternakan Jatim.

“Bahwasanya Kabupaten Sumenep menjadi pilot project Kampung IB, sehingga nantinya kalau ada kunjungan dari Provinsi maupun Pusat kami siap membuktikan kalau di masing-masing kecamatan sudah terdapat kampung IB,” jelas Bambang.

Sementara, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Drh. Wemmi Niamawati, MMA, mengatakan bahwa, Pencanangan kampung IB upaya menjadikan kampung desa sebagai basis pembangunan dibidang peternakan.

“Ini sangat sinergis dengan visi dari pada pemerintah Jawa Timur, maka dari itu saya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Sumenep dan Kepala Dinas Peternakan Sumenep yang telah menginisiasi pencanangan yang sangat bersinergis untuk memajukan sektor-sektor untuk mewujudkan kesejahteraan peternak,” tuturnya.

Lebih lanjut Wemmi Meniawati, MMA. berpesan Kabupaten Sumenep merupakan yang pertama kalinya diadakan IB, dapat memberikan  contoh yang baik bagi wilayah lain yang ada di Indonesia, karena sapi Madura adalah sapi terbaik dengan populasi sekitar.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim menyampaikan, program ini sangat luar biasa sekali, harus kita syukuri dan masyarakat Sumenep harus bangga.

“Ini bentuk kerja keras Pemkab Sumenep dalam hal ini Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumenep, dan kita harus bersyukur, karena hanya di Kabupaten Sumenep ini ada kampung IB secara nasional,” terang bupati.

Bahkan bupati menginginkan kampung IB tidak hanya 4 tahun hilang begitu saja pasca dicanangkan saat ini, untuk itu butuh kesadaran bersama serta dari peternak bagaimana terus mengacu populasi sapi ini bisa berkembang dengan baik.

“Jadi, ini harus dipikirkan oleh pemkab Sumenep serta juga oleh Provinsi Jawa Timur, dengan itu butuh kebersamaan semua pihak yang ada di Kabupaten Sumenep, provinsi dan pusat dan lain-lainnya,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Sumenep KH. A. Buya Busyro Karim dalam sambutannya menyampaikan rasa kegembiraannya karena kabupaten sumenep di percaya sebagai kampung IB pertama di indonesia."

"Dengan dicanangkannya kampung IB, saya berharap agar para peternak yang ada di Kabupaten Sumenep lebih meningkatkan lagi produktifitasnya agar pencanangan Kampung IB menjadi Kampung IB dengan lebih menghasilkan sapi unggulan dan bibit sapi dengan ciri khas sapi madura, utamanya di kabupaten Sumenep," pungkasnya.

Bambang (mantan Kepala Dinas Pertanian) yang merupakan pengagas program ini menyatakan dengan dilaksanakannya kawin suntik dengan harapan  dapat meningkatkan populasi sapi Madura dengan bibit unggul yang menjadi  prioritas sehingga dapat mencapai target maka program ini saya beri nama LUGANTENG (Guluk - Guluk, Ganding,Lenteng)
(Tim/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)