KUDUS, suarakpk.com - Peredaran obat dan makanan di masyarakat
sudah menjadi perhatian khusus Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus. Mendukung hal
tersebut, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang
menyelenggarakan acara bertajuk ‘Cerdas Memilih Obat yang tepat dan Aman’ guna
memberi edukasi kepada masyarakat sebagai konsumen. Diselenggarakan di Gedung
Graha Mustika Kudus, Senin (04/02/2019), hadir secara langsung Bupati Kudus H.M
Tamzil, Komisi IX DPR RI Ir. Ali Mahir, MM, Kepala BBPOM Semarang Drs.
Safriansyah, Apt, M.Kes, dan puluhan masyarakat Kudus dari berbagai unsur.
H. M. Tamzil menyampaikan keprihatinan atas banyaknya masyarakat
yang menderita komplikasi, diabetes dan ginjal di RSUD Kudus. Setelah
ditelusuri, ternyata konsumsi makanan/minuman yang mengandung zat berbahaya
menjadi salah satu faktor. Hal tersebut terjadi karena kurangnya edukasi kepada
masyarakat tentang obat dan makanan yang mengandung zat berbahaya. Dirinya
berharap, melalui acara tersebut dapat memberi edukasi kepada masyarakat agar
lebih cermat dalam memilih obat dan makanan yang dikonsumsi. “Melalui acara
edukasi oleh BBPOM ini, kami ingin masyarakat terlindungi,” ujarnya.
Menindaklanjuti temuan makanan/minuman pasar yang mengandung zat
berbahaya dari BBPOM, dirinya akan melakukan tindakan tegas. “Dalam waktu dekat
ini kami akan undang balai besar POM untuk operasi makanan-makanan yang
kadaluarsa dan tidak memenuhi syarat, kita tindak tegas,” ujarnya. Operasi
tersebut nantinya akan dilakukan secara rutin, tidak hanya saat menjelang hari
besar lebaran saja.
Safriansyah menjelaskan, operasi tersebut sudah rutin dilakukan
oleh pihaknya dengan bekerja sama dengan dinas kesehatan, dinas perdagangan,
dinas ketahanan pangan. “Sama-sama mengawal produk pangan khususnya yang beredar
di pasar-pasar tradisional, secara perlahan kita lakukan pembinaan,” jelasnya.
Menurutnya, pembinaan terhadap produsen juga sama pentingnya. Dikarenakan
sering ditemui produsen yang tidak tahu bahwa bahan yang digunakan mengandung
zat berbahaya.
“Pengawasan pemerintah memang terbatas, maka upaya pemberdayaan
masyarakat supaya mereka bisa memilih obat dan makanan yang benar,” ucapnya.
Dengan digelarnya acara tersebut, diharapakan dapat memberi edukasi bagi
masyarakat sebagai konsumen untuk lebih jeli memilih obat dan makanan.
Menurutnya peran masyarakat sangat efektif dalam membendung peredaran obat dan
makanan yang mengandung zat berbahaya. (Arief/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar