Pelangi sendiri memiliki banyak Warna, yakni: Merah, Jingga, Nila, dan Ungu. Pelangi ini diartikan sebagai simbol perbedaan. Yang dimaksudkan disini adalah Perbedaan dalam arti bahwa mereka memiliki latarbelakang yang berbeda, baik daerah asal, perbedaan budaya, maupun aliran dalam berkarya seni. Nyawiji Ing Kluwung ini diartikan sebagai penyatu dalam perbedaan.
Pameran itu terbilang sukses, dapat dilihat dari Animo pengujung dari berbagai kalangan, dan tercatat ada 3.000 lebih pengunjung. Perjalanan mereka tidak hanya berhenti sebatas itu. Mereka kembali akan menggelar Nyawiji Jilid 2 pada bulan November nanti yang mengangkat judul “Sabda Budaya.”
Dalam KBBI, Sabda berati kata; Perkataan (bagi Tuhan, Raja, Nabi, dsb). Tanpa bermaksud memaknai kata Sabda secara Harfiah. Dalam hal ini, para Perupa memaknai kata Sabda sebagai perkataan yang Suci. Kata tidak hanya diwakilkan oleh Tulisan, tapi bisa pula oleh Suara, maupun Lukisan. Maka dengan demikian, sudah jelas bahwa Sabda Budaya itu sendiri merupakan cerminan dari Wajah-wajah Kebudayaan yang ada di seluruh penjuru Indonesia yang akan direpresentasikan melalui karya dua atau tiga dimensi.
“Harapan saya pada Nyawiji Jilid 2 ini akan menjadi Momentum yang berkesan, baik oleh para Pengunjung maupun Perupa itu sendiri. Saya juga mengucapkan terimakasih atas kekompakan dan kerja keras teman-teman semua yang dengan tulus membantu mensukseskan Nyawiji Jilid 2 pada bulan November kelak. Saya juga berharap bahwa semangat teman-teman tidak akan surut, meski dihadapkan pada tugas-tugas kuliah maupun agenda lain yang menghimpit.” tutur Rezalian Vido selaku Ketua Pameran Nyawiji Jilid 2 ini.
Kesibukan dan hiruk-pikuk Kota telah menenggelamkan kita dalam ketergesaan yang membelenggu, menjelma jeruji. Kian waktu, jeruji itu mengurung kenangan akan kampung halaman dari benak dan pikiran. Tapi tetap saja, sering kali kita merasa haus akan sesuatu yang lama, yang purba, atau tradisi. Merindukannya sebagai usaha mengobati rasa rindu yang berkecamuk di diri sendiri. Lantas, untuk meredam penat dari rutinitas keseharian, kita membuka kembali album foto, melihat potret lama yang begitu hangat. Karenanya, meraka para Himpunan Seniman muda menggelar Pameran Seni Rupa dalam rangka mengangkat Rupa dan Ragam Budaya yang ada di kampung halaman. Selain sebagai penawar rindu, pameran kali ini dimaksudkan sebagai media untuk mengabadikannya secara Visual.
Seperti yang kita ketahui bahwasanya sedikit demi sedikit, budaya kita mulai diklaim oleh Negara tetangga. Hal tersebut terjadi selain karena belum ada Legalitas, juga dikarenakan saking banyaknya Rupa dan Ragam Budaya di Indonesia. Maka, diadakannya Pameran Nyawiji Jilid 2 dengan Judul Sabda Budaya ini adalah bentuk kecil partisipasi mereka dari kalangan Seniman dan Perupa untuk melestarikan Kebudayaan yang ada, serta mengusahakan terjadinya Akulturasi yang positif.
Pameran itu tentunya akan terdiri dari berbagai acara yang seru dan keren, serta mendidik. Salah satunya yaitu, akan diadakan Workshop melukis untuk dua puluh anak terpilih. Karya para anak-anak itu juga nantinya akan dipamerkan dalam satu Ruang Pamer yang telah disediakan oleh panitia. Dengan begitu, panitia berharap agar acara ini dapat turut serta menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas anak. Ketika kelak Poster telah dipublikasikan, panita dengan segala kerendahan hati mengundang segala pecinta seni dari berbagai kalangan untuk bersama-sama menikmati karya pada ruang pamer. Semua karya yang ada di galeri itu pun nantinya diperkenankan bila para Kolektor serta kalangan lainnya berminat untuk mengkoleksi (membeli) karya tersebut sebagai kenang-kenangan akan wajah kampung halaman dari segala penjuru Indonesia. (Della/Mahasiswi UNY/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar