KENDARI, suarakpk.com - Sepertinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak tinggal diam soal kasus korupsi di Indonesia teritama di daerah daerah yang saat ini akan laksanakan pemilihan kepala daerah dan pemilihan gubernur.
Buktinya, Rabu sekitar pukul 05.30 Wita KPK mengamankan Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) bersama ayahnya, Asrun yang kini menjadi sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama beberapa orang lainnya.
Yang lainnya dikabarnya diamankan di Kantor Jotun Kendari Jalan Syech Yusuf Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga Kota Kendari, Selasa (27/2) sekira pukul 22.30 Wita.
Sedangkan ADP dan Asrun bersama lima orang lainnya baru dibawa ke Kepolisian Daerah (Polda) Sultra sekira pukul 05.30 Wita. Diantaranya bos Jotun Kendari, dua perempuan dan satu pegawai negeri sipil (PNS) lingkup Kota Kendari.
Jotun merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan elektronik dan bahan bangunan.
Belum diketahui kasus dugaan korupsi apa yang menyeret Asrun dan ADP. Karena, pihak KPK belum ada yang mau memberikan klarifikasi.
Namun, menurut informasi yang berkembang di lingkungan Polda Sultra, keduanya bukan terseret kasus dugaan korupsi penyertaan modal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari tahun 2011, yang selama ini diselidiki penyidik KPK.
Asrun merupakan Mantan Wali Kota Kendari dua periode. Singgasananya kini digantikan anaknya ADP.
Asrun terdaftar sebagai calon Gubenur Sultra berpasangan dengan Hugua. Asrun-Hugua diusung lima partai politik (parpol) yaitu Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Adapun Mobil dinas yang di kendarai seorang PNS Pemkot Kendari Suzuki Ertiga bernomor polisi DT 1121 E.
(Randy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar