MUNA, suarakpk.com - Masyarakat di Kelurahan Wamponiki Kecamatan Katobu Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), sepertinya bukan lagi menjadi hal yang luar biasa. Setiap hujan turun berturut turut maksimal dua jam saja, rumah rumah warga digenangi air.
Apalagi kalau saat hujan turun bertepatan dengan air laut pasang. "Ini yang kami ragukan selalu. Pada saat hujan turun, kita selalu berdoa agar tidak bersamaan dengan air laut pasang. Karena ini akan berbias pada rumah warga disekitar terendam banjir,"turur mas mengaku warga Wamponiki.
Kata dia, sudah saatnya Kelurahan Wamponiki dibuatkan kanal besar yang terusannya langsung ke laut. Karena kalau ini dibiarkan begini terus, percaya kalau rumah rumah akan semakin rusak akibat tergenang banjir.
"Ini masalah besar. Jadi sudah selayaknya pemerintah pikirnkan hal ini. Karena ini kalau terus dibiarkan, maka dampaknya pada warga sekitar. Tolong ini menjadi perhatian pemerintah mengawali tahun 2018 ini,"harapnya.
Hal sama juga diutarakan salah seorang warga Kelurahan Batalaworu Kecamatan Batalaiworu mengaku bernama Gondrong. Kata dia, setiap hujan turun lamanya sekitar dua jam, sudah pasti rumah disekitarnya akan terendam banjir.
Meski berfariasi yakni ada yang sampai batas lantai dan juga sampai selutut orang dewasa, namun pemandangan ini sudah tidak asing buat masyarakat. Karena setiap kalai hujan pasti tergenang air.
"Saya sudah dengar katanya tahun 2018 ini adami anggarannya untuk pembuatan dainase. Kita tinggal.menunggu saja kapan pelaksanaanya. Meskipun warga sekitar yang masukan proposalnya. Tapi tetap harapan kami bahwa di tahun 2018 ini sudah tidak ada lagi keluhan warga soal banjir. Apalagi khususnya di belakang Labora sudah menjadi langganan banjir,"ungkapnya. (Randy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar