BATU BARA, suarakpk.com - Pekerjaan pembangunan rel kereta api dari kuala tanjung - bandar tinggi persisnya di Simpang Lima desa Lalang kecamatan Medang Deras kabupaten Batu Bara di komplain warga sekitarnya.
Pasalnya, menurut Budi (27) di lokasi menilai masih banyak yang belum dikerjakan di areal ke arah bandar tinggi, tapi mengapa di simpang lima ini sudah di timbun dikerjakan duluan.
"Tadi malam (16/12-red) barusan dikomplin, pekerjaan pembangunan Rel di simpang lima ini di bongkar (batal), karena akses jalan yang alternatif belum sesuai, tapi kenapa sore hari ini di lanjut kan lagi, berarti pekerjaan ini ada yang menjamin". Cetusnya
Masih dilokasi H Ismail (55) mengatakan, Kalau belum ada kesepakatan dengan warga agar pekerjaan pembangunan jalan rel di berhentikan dahulu, menuntut janji mereka agar pihak kereta api membangun akses jalan dengan lebar 7 meter, sesuai dengan kesepakatan dan Surat perjanjian yang ditanda tangani Satker Sumut atas Nama Iskandar di balai desa lalang.
"Ada perjanjian sewaktu di balai desa lalang bahwa, tidak akan mengerjakan pembangunan rel ini sebelum sesuai dengan perjanjian warga dilaksanakan". Katanya
Sementara itu pihak Perkreta Apian yang tidak mau disebutkan namanya saat dikonfirmasi tentang komplain warga dilokasi tersebut mengatakan bahwa tujuh meter akses pembangunan jalan itu hanya surat permohonan yang diajukan.
"Tujuh meter akses jalan itu hanya permohonan warga, memang sudah ditanda tangani oleh pihak Muspika".Katanya
Pantauan suarakpk.com dilapangan, pekerjaan pembangunan Rel kereta api itu berhenti jam 18.00 wib, warga meminta agar sebelum ada kesepakatan dengan warga, supaya pekerjaan tidak di lanjutkan.
(Red.006)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar