Salah satu pengguna jembatan tersebut menuturkan bahwa kondisi
jembatan sangat membahayakan jiwa manusia,apa lagi musim hujan. “Banjir besar 2 tahun lalu menerjang jembatan ini, bagian
utara longsor dan tiang penyangga miring. dulu kondisi jembatan hanya bisa
dilewati pejalan kaki, sepeda motor, dan bentuk jembatan membentuk huruf S.”
jelasnya. “Warga bergotong royong dibantu alat berat dari perusahaan yang mengerjakan
pemasangan pipa gas,Gresik - Semarang sehingga jembatan bisa dilewati roda
empat. Namun sekarang kondisinya sudah membahayakan bila dilewati.” Tambah warga ngrawut ini.
Di sisi lain tokoh masyarakat Dukuh Ngrawut mengatakan bahwa jembatan
ini sangat vital mempunyai peran besar dalam peningkatan ekonomi warga
desa sekitarnya dimana jembatan ini antar dukuh juga antar desa. “Jembatan ini
sebagai penghubung terdekat dengan daerah lain sehingga bisa dikatakan semua
urat nadi kegiatan perekonomian dan lainnya ya jembatan ini,” katanya. “Informasi yang didengar masyarakat Pemerintah Desa Plosorejo sudah mengajukan proposal ke Pemprov Jateng belum
lama ini, masyarakat berharap Pemprov Jateng untuk mengalokasikan dana APBD Tahun
2018 untuk pembangunan jembatan Ngrawut
yang mempunyai, lebar 2,5 meter panjang 30 meter lebih dan diperkirakan
menghabiskan dana sekitar 2 milyar.” Harapnya.
Pihak pemerintah desa dan instansi terkait belum dapat
dikonfirmasi sehubungan dengan harapan masyarakat terhadap pembangunan jembatan
Ngrawut ini. (Bayu 9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar