Bupati Kendal Dituding Lecehkan Wartawan Di Depan Umum - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

24 April 2017

Bupati Kendal Dituding Lecehkan Wartawan Di Depan Umum



Kendal, suarakpk.com – Buntut pemberitaan yang tidak enak tentang Bupati Kendal, dr.Mirna Annisa marahi wartawan di depan umum, Pengamat Nusantara, Priyono Wisnu Bawono angkat bicara.
Priyo menilai sikap temperamental dan suka ngamuknya Bupati Kendal, dr.Mirna Annisa, itu diakibatkan oleh seorang pemimpin yang masih bersifat anak kecil sehingga sering bertutur kata pada khalayak yang muncul egoistisnya. Karena belum fahamnya tentang filosofi kearifan budi pekerti luhur dan sifat mulia, maka perlu sebuah pencerahan dari tokoh kasepuhan untuk digodok dan diwejang menjadi pemimpin yang bijaksana dan berintegritas tinggi.
Priyono mengkatakan, “temperamental atau sifat marah yang berlebihan yang ditampilkan Bupati Mirna menandakan, jenuhnya menghadapi berbagai persoalan di Kabupaten Kendal. Jadi ini bukti bahwa Kendal dalam kondisi kritis tidak kondusif akibat dari egoistis prakmatis dan tidak etisnya bupati dalam menanggapi para kritikus atau para komentator.”
Lebih lanjut Priyono mengungkapkan, “mungkin akibat  lemahnya kepemimpinan Bupati Mirna dalam sistem mediasi, audiensi, koordinasi, negosiasi, bargaining, kesepakatan, kesepahaman, dan sistem kerja yang tidak proporsional,  inilah barangkali yang tidak menjadikan Kabupaten Kendal bisa baldatun toyibatun warabun ghofur. Maka Selamanya Kendal akan rusak bila Bupatinya memaksakan kehendaknya sendiri tanpa sinergi dengan wakil rakyat (DPRD), OPD, ORMAS, LSM dan pihak terkait lainnya.”
Priyono menambahkan, “Perlu dicerna bahwa Bupati itu harus lihat kanan kiri, jangan seperti mata kuda, kanan kiri tertutup, sebab susahe wong lali bakal keplayu bejane wong kang eling lan waspodo nemoni bejo berbenah diri ngudi kaweruh semoga Kendal ke depan menjadi lebih baik.”
Menurut Priyono, “Bupati (Kepala Daerah) akan menjadi kapabel apabila mampu mengemban tugas, memiliki integritas dan kepribadian yang kokoh dalam menunaikan keadilan, kejujuran dan tanggung jawab, yang pada akhirnya akan menghasilkan akseptabilitas yaitu diterima dengan baik oleh berbagai pihak seperti Anggota Dewan, OPD, LSM, ORMAS, PERS, masyarakat umum, pressure group dan sebagainya.” Jelasnya.

Terpisah, berdasarkan pantauan suarakpk di lapangan, beberapa tokoh dan komponen masyarakat yang ditemui menilai, selama ini Bupati Kendal disinyalir berperilaku dan menujukkan sepak terjangnya dalam memimpin masyarakat diduga sering melakukan perbuatan yang kurang baik dan tidak bisa menjaga etika dalam berkomunikasi, karena diduga sering ngambek atau suka marah-marah, dan yang menjadi hal yang kurang etis marahnya tersebut justru sering dipertontonkan di depan umum baik disaat rapat, audiensi dengan masyarakt dan juga saat menerima tamu maupun saat jumpa pers.
Seharusnya hal tersebut tidak layak dilakukan oleh seorang Bupati sebagai figur pemimpin yang dihormati, diteladani, dan dicontoh oleh masyarakatnya. Sebab seperti unggah-ungguh, tindak-tanduk, sopan-santun, andap asor, trapsila, saha subosito (tata krama, mawas diri, budi pekerti, saling hormat menghormati, sayang menyayangi, belas kasihan dan berbudi luhur) ini merupakan sebuah nilai, norma, moral, etika, dan akhlaqul karimah yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Kendal dan termasuk seluruh warga bangsa Indonesia.     
Pendapat Priyono Wisnu Bawono dan beberapa tokoh masyarakat tersebut merupakan bagian dari ungkapan penilaian atas perilaku Bupati Kendal, dr.Mirna Annisa yang kurang memahami ilmu komunikasi publik saat acara jumpa pers di Operation Room Setda Kabupaten Kendal beberapa waktu yang lalu,(24/3).
Dikabarkan bahwa usai acara jumpa pers, Mirna mendadak menunjukkan sikap marah dan kurang terpuji di depan para wartawan, Sekda, tamu undangan, dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Acara yang dipandu Kepala Dinas Kominfo, Muryono, yang semula berjalan baik dan aman, tersebut mendadak menjadi agak gaduh usai acara jumpa pers.
Kegaduhan muncul, saat Bupati Kendal Mirna Annisa menghampiri, Maksum (Wakil Pimpinan Umum Surat Kabar Investigasi suarakpk), yang juga ikut hadir meliput acara tersebut dan para tamu undangan semua masih di ruangan sehingga semua menonton adegan yang kurang etis tersebut.
Menurut salah satu tamu undangan menceritakan, Bupati Kendal, dr.Mirna Annisa dengan wajah temperamen dan nampak emosi, bergegas menghampiri maksum seperti ngajak gelut (berkelahi), saat itu Mirna dengan naga tinggi dan mata melotot melontarkan kalimat depan maksum yang disaksikan banyak hadirin waktu itu.
“Ada apa dengan saya?, ada masalah apa dengan saya?, dan kamu akan saya laporkan. Saya ini bukan Bupati, tapi hanya outsourcing, kontrak lima tahun itu perlu kamu camkan”. ucapan Mirna yang disaksikan oleh semua hadirin dan banyak tutur kata lainya yang kurang enak didengar para hadirin saat itu. “Namun maksum cuma tersenyum kecil saja.” celetuk salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.
Maksum saat ditanya wartawan menjelaskan “Kemarahan Mirna tersebut hal yang wajar, sebab barangkali sikap tersebut adalah akibat pemuatan berita di media saya, Surat Kabar Investigasi SUARAKPK pada edisi 59, dengan mengangkat judul “Saran Gubernur Tak Digubris, BUPATI KENDAL HAMBAT PEMBANGUNAN”.
Menurut Maksum, hal itu bisa dipahami, seperti dalam sambutan Bupati saat jumpa pers kemarin bahwa Mirna sebagai Bupati Kendal tidak mungkin menghambat pembangunan. “Bupati Kendal tak pernah hambat pembangunan, justru berhasil naikan PAD capai 103 persen,” ungkap Mirna dalam forum jumpa pers. 
Menurut pantauan suarakpk di lapangan tersebut, marahnya Bupati bisa dimungkinkan akibat pertanyaan yang dilontarkan maksum pada Bupati saat sesion tanya jawab yang dimoderatori oleh Muryono Kepala Dinas Kominfo, Muryono.  Waktu sesion tersebut, Maksum bertanya pada Bupati tentang program Kendal Permata Pantura, dimana program tersebut menurut dirinya adalah program yang sangat spektakuler oleh Bupati Mirna, dan program tersebut sangat didambakan oleh seluruh masyarakat Kendal. Maksum berharap program yang disampaikan Bupati Mirna harus bisa terwujud dan jangan sampai program yang sangat mulia itu gagal, dan jangan sampai justru menjadi Kendal Airmata Pantura.
Maksum juga mempertanyakan tentang ketidakhadiran Bupati pada saat kegiatan penting terkait Musrenbang Kab Kendal yang tidak hadir itu ada apa? Lalu ditanya juga soal ketidak harmonisan Bupati dengan Wakil Bupati sejak dilantik hingga sekarang, sehinga memunculkan isu ditengah kehidupan masyarakat dan pegawai di Pemkab Kendal, bahwa dua pemimpin Kabupaten Kendal sedang tidak rukun dan itu sudah menjadi konsumsi publik kenapa? Selain itu, Maksum menanyakan juga, kenapa Bupati sering tidak hadir dalam kegiatan sidang paripurna DPRD? Dan mengapa Pemerintah Kabupaten Kendal tidak segera menerbitkan SIUJK, ada apa dengan forjaskon ?.
Maksum mengungkapkan “Secara teoritis menurut Frens dan Raven (1967) bahwa figur Kepala Daerah dari kemampuan memimpin muncul karena adanya power yang dimiliki diantaranya Reward Power yaitu kepemimpinan yang kekuasaannya bersumber dari kebaikan atau ketinggian budi pekertinya.”
Kepala Daerah juga mempunyai peran yang sangat strategis dalam rangka pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan, pemerataan, kesejahteraan masyarakat, memelihara hubungan yang serasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta antar Daerah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
Hal tersebut menjadi harapan bagi masyarakat Kabupaten Kendal yang mendambakan figur pemimpin (Bupati/Kepala Daerah) yang matang dalam dunia politik dan pemerintahan, mampu mengembangkan inovasi, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas,  berwawasan ke depan dan siap melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Namun apa yang terjadi di Kabupaten Kendal sekarang?
Perlu difahami secara mendalam, sesungguhnya kebesaran suatu bangsa dapat tercapai atas perjuangan seluruh komponen bangsa itu sendiri. Kerjasama, pengertian, dan sikap toleransi dalam persatuan dan kesatuan adalah perekat untuk membesarkan bangsa ini menuju kemajuan yang dicita-citakan sejak founding fathers kita meletakkan dasar negara di bumi pertiwi Indonesia tercinta. (tim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)