JAKARTA, suarakpk.com - Perlakuan beringas dari Pasukan Brimob saat melakukan pengamanan dalam aksi kemanusiaan dalam Aksi Kedaulatan Rakyat, di depan Gedung Bawaslu, Jln. MH. Thamrin, Rabu (22/5) kemarin sampai Kamis (23/5) juga dialami oleh Tim Kemanusiaan dan Medis Dompet Dhuafa. Dalam siaran persnya yang diterima oleh Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dan dilanjutkan ke redaksi suarakpk.com beberapa hari yang lalu, Jumat (24/5) oleh ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke melalui pesan WhatsAppnya, bahwa Pengurus Dompet Dhuafa mengaku perlu menyampaikan kronologi peristiwa menyedihkan yang dialami lembaga filantropi di Indonesia itu. (Baca Juga : Ketua DPR Dukung AMP-TKP Ungkap Tragedi Pemilu 2019)
“Berkaitan dengan informasi yang bereda di media sosial tentang penyerangan aparat kepolisian terhadap tim medis Dompet Dhuafa, dengan ini perlu kami sampaikan kronologisnya.” tulis Dompet Duafa yang diterima suarakpk.com.
Dijelaskan oleh Dompet Duafa, bahwa pada hari rabu (22/5) sekira pukul 23.50 WIB, Tim Dopet Duafa mendapat instruksi untuk bergerak dari posisi sebelumnya di persimpangan Jalan Sabang. Tim pertama di kendaraan Isuzu Panther terdiri dari 1 orang perawat, 2 tim dokumentasi, dan 1 orang driver. Tim kedua dengan kendaraan taktis Toyota Hilux terdiri dari 2 orang perawat dan beberapa orang tim pendukung. Dan pada hari kamis (23/5) sekira pukul 00.16 WIB, dalam waktu yang sangat singkat, pasukan pemukul massa yang terdiri atas satuan brimob dan polisi berpakaian preman datang mengusir massa yang berada di sekitaran Sarinah. (Baca Juga : Mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri Diterbangkan Ke Singapura)
“Kepolisian datang meringsek dan mendekati kendaraan Dompet Dhuafa. Tim yang ada di dalam kendaraan Dompet Dhuafa diminta turun.” ungkap Dompet Duafa.
Dijelaskan oleh Dompet Duafa, bahwa Tim satu yang ada di dalam kendaraan Panther tidak mau turun, dan beberapa aparat seketika memukul kendaraan Isuzu Panther dengan tameng dan tongkat pemukul. (Baca Juga : Prabowo Menaruh Harapan Kepada KPU)
“Kaca bagian depan belakang, dan sebelah kanan hancur. Tak berselang lama kendaraan berhasil keluar dari kerumunan dan pergi meninggalkan lokasi.” jelasnya.
Lebihlanjut, Dompet Duafa mengatakan bahwa untuk Tim kedua yang berada di kendaraan Toyota Hilux mengikuti perintah untuk turun dan mereka diminta jongkok di depan kendaraan oleh seorang aparat.
“Satu anggota tim lainnya, terjatuh dari kendaraan dan langsung dipukul dan diinjak oleh anggota kepolisian.” pungkasnya. (001/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar