GORONTALO, suarakpk.com - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyelenggarakan Dialog keumatan dan kebangsaan di Grand Qualiti Hotel, siang tadi, rabu (13/03). Dialog ini juga dihadiri oleh Ormas Islam, Pemerintah Daerah, Kepolisian, serta TNI. Melalui dialog ini Prof. Ir. K.H Abdullah Syam M. Sc selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LDII menyampaikan bahwa mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan dialog ini dalam rangka menuju pesta rakyat yang tak lama lagi akan terlaksana sehingganya perbedaan pilihan tidak boleh menganggu maupun mengancam antar sesama. Dan harus tetap bersatu dalam bangsa ini.
"LDII mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan kegiatan ini karena beberapa hari lagi hitungannya kita akan melaksanakan pesta demokrasi. Kita boleh saja berbeda pendapat tetapi tidak boleh mengganggu dan mengancam antara sesama sebab meski kita berbeda tapi harus bersatu dalam bangsa ini yang sudah menjadi kesepakatan nasional yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI". Ungkapnya.
Abdullah menegaskan bahwa LDII sebagai lembaga tidak terlibat politik praktis namun jika ada warganya/anggotanya yang mau ikut Pileg itu merupakan urusan pribadi serat berharap agar kegiatan dialog seperti ini terus dilakukan untuk membahas berbagai persoalan yang terjadi di indonesia.
"Kami sebagai lembaga tidak terlibat dalam politik praktis ataupun dibawah partai lain, kalaupun ada warga kami yang mau nyaleg dari partai apapun, silahkan. Dialog seperti ini harus terus dilakukan untuk merajut tali silaturahmi dan membahas berbagai macam persoalan tanpa menghakimi sepihak apalagi ada stigma yang tidak baik terhadap LDII”. Sambungnya.
LDII juga memberi kebebasan pada warganya/anggotanya untuk mendukung siapa saja pada April nanti asalkan tidak meyebarkan kebohongan dan ujaran kebencian.
"Saya tidak mendrive karena anggota LDII juga memiliki pengetahuan tentang siapa yang harus dipilih tanpa harus didikte sebab perbedaan pilihan adalah manusiawi asalkan jangan menyebarkan kebohongan dan ujaran kebencian". Kata Abdullah Syam.
Kegiatan tersebut ditutup dengan Deklarasi dan Pernyataan bersama yang berisi tentang anti Hoax, ujaran kebencian, dan Radikalisme serta mendukung pemilu tahun 2019 yang aman, damai, jujur dan adil. (BKU/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar