BANTUL, suarakpk.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berdiri
di pinggir sungai, masuk di wilayah Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul
ini sangat unik dan menggelitik. Pasalnya, siswa yang menimba ilmu di sekolah
tersebut diijinkan merokok.
Kepala Seknya, Yaitu Fx. Riyadi mengatakan bahwa Siswanya di
ijinkan merokok , namun harus menjaga kebersihan dan membawa / memakai asbak.
Alasannya Fx. Riyadi megijinkan siswanya merokok karena hidup ini adalah
pilihan, sambil menerangkan dampak buruk dari merokok itu sendiri.
“Wong bapak ibumu mengijinkan kamu merokok kok saya melarang.” tuturnya.
Namun dengan sikap Kepala Sekolah demikian, justru siswa SMP
Bellarrminus banyak anak jadi berhenti merokok.
Hal ini di sampaikan langsung kepada wali murid pada hari sabtu (6/10)
kemarin saat diadakan pertemuan dengan seluruh wali murid kelas 9.
Unik memang SMP ini, karena
seluruh siswanya adalah siswa siswa yang istimewa, dikatakan istimewa karena
semua adalah siswa yang sudah pada jenuh di sekolah terdahulu, siswa siswa yang
bermasalah di sekolah dengan berfariasi kondisinya, siswa yang di sekolah lain
sudah tidak mau menampungnya dengan alasan banyak hal.
Dan memang misi visi SMP Bellarrminus menerima, menampung,
mendidik kembali siswa yang bermasalah di sekolah terdahulu, menjadi anak yang
berkarakter mandiri. Dan terbukti beberapa lulusan dikatakan sukses, antara
lain ada yang mengajar musik di Jepang hingga sekarang. Pendekatan yang
dilakukan di SMP Bellarrminus disamping pelajaran dengan kurikulum seperti
biasa di sekolah pada umumnya, yaitu menggunakan pendekatan personal, sehingga
siswa sangat jujur kepada tenaga pengajar seperti layaknya seorang teman,
bahkan mereka membuat group WA dan para guru, bahkan Kepsek juga ada dalam
group, sehingga secara tidak langsung apa yang dibicarakan pihak sekolah
mengetahuinya.
Masih banyak lagi keunikan di sekolah ini, karena di sekolah tidak
di pungut SPP dan Gaji Tenaga Pendidiknya sangat minim, namun semangat untuk
mendidik anak - anak yang istimewa ini perlu diacungi jempol, karena
mereka ini sama seperti volunter, kemanusiaan yang lebih utama, bukan uang. (Sukoco/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar