RAJA AMPAT, WAISAI, suarakpk.com - Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Raja Ampat, kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Raja Ampat, Papua Barat kemarin Rabu, 8 Agustus 2018.
Para Mahasiswa tetap pada tuntutan awalnya, yakni meminta DPRD Raja Ampat untuk segera membangun kantornya dan meminta supaya Asrama Mahasiswa Raja Ampat di kota Studi harus di Bangun yang selayak-layaknya. Selain itu, Mahasiswa juga meminta DPRD Raja Ampat tetap mendepankan tugas tanggung jawabnya, kepada masyarakat.
"DPRD kamu di pilih oleh rakyat, seharusnya tau diri, berbagai resim pergantian, DPRD Raja Ampat sepanjang masa hanya numpang di Kantor Distrik.” teriak salah satu Mahasiswa.
Dikatakan oleh Koordinator Aksi Mahasiswa, Jack Mambrasar, yang juga menyinggung tentang dugaan penggunaan anggaran pembangunan Kantor DPRD selama ini perlu di perjelaskan.
“mengingat sudah sekian kali pematangan pemindahan kantor sudah dibahas dalam Sidang DPRD Raja Ampat berkali kali, bahkan Anggarannya sudah dianggarkan, namun tidak juga terealisasi, sehingga kami menduga bisa jadi, anggaran tersebut masuk kantong pribadi.” kata Mahasiswa yang ikut dalam aksi unjuk rasa.
Para Mahasiswa juga menuding berdasarkan data yang mereka jadikan dasar aksi bahwa dengan lambatnya pembangunan gedung DPRD Raja Ampat dapat berpotensi menimbulkan kerugian negara ratus triliun rupiah.
“Polri Seharusnya memeriksa kinerja busuk di Lembaga DPRD Raja Ampat." kata Jack di lokasi, DPRD Raja Ampat kemarin.
Jack juga menyoroti tentang buruknya kinerja manajemen DPRD Raja Ampat yang merupakan salah satu aset milik Rakyat Raja Ampat dinilai kurang bagus. Salah satunya pematangan Lokasi Kantor DPRD yang sudah ada pemenang tender namun tetap gagal dibangun.
“kegagalan pembangunan Kantor DPRD, menurut kami ada kejanggalan, seiring dengan adanya hasil temuan yang mengungkap bahwa Anggaran Pembangunan Kantor DPRD sudah pernah dibahas berkali kali.” katanya.
Pantauan di lapangan, aksi mahasiwa berlangsung aman tertib tanpa ada keributa berarti, pasalnya, aksi yang dijaga sejumlah anggota kepolisian dari Polres Raja ampat. (derek/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar