YOGYAKARTA, suarakpk.com - Di tengah perhelatan dunia seni rupa saat ini yang makin marak, Paguyuban Seni dan Budaya Wedangan Ngayogyokarto Hadiningrat mengangkat tema besar" Suro Diro Joyodiningrat Lebur Dening Pangastuti" yang menginspirasi 150 perupa peserta pameran, baik perupa dalam dan luar negeri.
Makna dari Suro Diro Joyodiningrat Lebur dening pangastuti adalah bahwa Segala kejahatan yang bertahta dalam diri manusia akan dapat dihilangkan dan sirna ketika dihadapi dengan sifat sifat lemah lembut, kasih sayang dan kebaikan yang didasari rasa ikhlas berserah diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Dan tema ini adalah ruh dari pameran Ngawe Kadang V di Taman Budaya Yogyakarta kali ini." kata Heru londo yang merupakan ketua panitia pameran saat ditemui suarakpk.com.
Menurutnya bahwa tujuan diadakanya pameran ini diharapkan mampu menjawab dan membangun solidaritas dalam berkarya seni tanpa meninggalkan kaidah estetika seni" Isoho Rumongso Ojo Rumongso Iso ".
Ditambahkan Heru, bahwa pameran tersebut sebagai respon dan mengitepretasi tema tersebut para perupa untuk memvisualisasikankan gagasannya dengan berbagai ragam, Godot Sutejo dengan melukis orang orang yang tampak kecil dalam acara adat, Wati Respati salah satu Kartini yang tampil dalam gaya lukisan naif, Sukoco Hayat dan Totok buchori tampak religius, Timbul Raharjo dengan Patung Kudanya, Nasirun dengan kesahajaanya, Biyant dengan cangiknya dan masih banyak keaneragaman gaya perupa ditampilkan dalam pameran yang dibuka oleh GKR Mangkubumi rabu (25/4) "tema Pameran ini sendiri akan berakir besok pada tgl 1 Mei 2018." pungkas Heru. (Zulfan/red.DIY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar