KENDARI, suarakpk.com- Menjelang masuknya babak krusial pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2018-2023, tensi politik semakin panas. Hal ini bisa dilihat dari perusakan yang terjadi pada sejumlah atribut salah satu pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) di Kota Kendari dan di beberapa daerah lain.
"Boleh jadi ini bentuk kepanikan dan ketakutan calon tertentu terhadap pasangan Ali Mazi-Lukman yang makin kokoh kekuatannya," kata Sahrul, Humas Media Center AMAN kepada suarakpk.com, Rabu 28 Maret 2018 di Posko AMAN Center.
Sahrul menyesalkan tindakan perusakan atribut tersebut karena tidak menunjukan itikad baik dalam berdemokrasi. Seharusnya mereka lebih fokus mengkampanyekan calonnya untuk mendapatkan simpati rakyat. Dengan demikian kata dia, proses politik selama perhelatan pilgub ini berjalan dengan baik, tidak saling mencederai.
"Kita harus mendorong demokrasi ini lebih mendidik rakyat," ujarnya.
Mantan aktivis Makassar ini menyebut calon Gubernur yang menjadi rival Ali Mazi-Lukman ini belum siap bertarung untuk menduduki jabatan Gubernur. Sebab, mereka gagal membekali timnya dalam kerja-kerja politik yang baik dan santun. Mestinya pasangan calon Gubernur mengarahkan seluruh tim suksesnya lebih konsentrasi merebut hati pemilih ketimbang merusaki atribut pasangan calon Gubernur Ali Mazi-Lukman. "Tapi, pada sisi lain kepanikan dan ketakutan mereka wajar-wajar saja karena posisi Ali Mazi-Lukman terus meningkat jauh meninggalkan pasangan calon lain," kata Sahrul.
Tim Media Center AMAN, Sahrul menegaskan, akan terus memantau pergerakan tim rival selama proses ini berlangsung. Kali ini lanjut dia, masih memaafkan oknum-oknum yang merusak baliho AMAN tersebut. Selain untuk menjaga kondusifitas selama pilgub ini, juga sebagai bentuk keprihatinan atas minimnya pengetahuan demokrasi para oknum tim perusak atribut tersebut.
"Kami mengajak tim calon lain untuk bersaing secara sehat dan kami juga meminta kepada mereka agar tidak lagi merusaki atribut AMAN. Jika tindakan perusakan tersebut masih dilakukan, maka kami akan menurunkan tim investigasi dan melaporkan mereka ke Polda," pungkas Sahrul. (Randy).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar