Aksi jalan bareng Komunitas Gerbang Kertasusila - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

04 Maret 2018

Aksi jalan bareng Komunitas Gerbang Kertasusila


SIDOARJO, suarakpk.com - Setiap kali ada kontestasi politik, hoax atau berita bohong menjejal dimana-mana. Pemerintah mengimbau masyarakat waspada dengan hoax karena ia mampu merusak Kebhinekaan Indonesia. Alhasil, segala sekrup masyarakat secara tidak langsung diwajibkan memverifikasi berita yang mereka terima.

Akan tetapi, mengingat jumlah kabar bohong yang begitu banyak, mengeceknya satu per satu tentulah bukan pekerjaan mudah. Langkah lain yang bisa dilakukan adalah menjejalkan pula berita positif untuk menenggelamkan hoax. Dengan cara ini, hoax akan mati dengan sendirinya karena telah kehilangan “konsumen”.

Keyakinan semacam inilah yang melatar belakangi Mbah Gilang beserta kawan-kawannya melakukan aksi berjalan kaki yang mengatas nama kan komunitas GERBANG KERTASUSILA, sebuah komunitas yang berisikan netizen-netizen yang aktif menyalurkan opini positif melalui jejaring sosial mereka, terutama di Facebook.
Muncul nya ke inginan aksi berjalan kaki ini dilatar belakangi oleh keresahan setiap anggotanya terhadap konten negatif yang terus muncul di internet. Awalnya, mereka secara perorangan melawan konten tersebut dengan memberi konten tandingan.

“Kemudian kami berkumpul. Kami sepakat untuk aksi berjalan kaki untuk mengundang perhatian publik masyarakat awam agar lebih berhati hati lagi dalam menyebarkan sebuah berita yang belum di ketahui sumbernya." kata Mbah Gilang pemuda asal sidoarjo ini, tadi siang, minggu (4/3).
Menurutnya, membuat sebuah gerakan perlawanan yang lebih terorganisir.
"Cara perjuangan yang kami gunakan adalah dengan menyebarkan konten-konten positif, terutama melalui tulisan,” ujar Mbah Gilang.

Menurut komunitas ini, hoax bukan saja memecah keberagaman secara makro, tapi secara mikro, hoax juga mengalihkan perhatian setiap individu.
Komunitas ini tidak mendapat sumber dana dari manapun kecuali iuran anggota, begitu pun mereka tidak mendapat keuntungan materiil. Satu-satunya insentif yang mendorong Komunitas GERBANG KERTASUSILA ini terus berkarya adalah kesadaran bahwa mereka tidak sendiri mempertahankan Indonesia yang berbhinneka.

Menurut Mbah gilang yang merupakan kordinir komunitas ini, "hoax muncul dari ketidaktahuan mereka yang minim pengetahuan bisa dengan mudah terjerat hoax karena terlalu memercayai orang-orang di sekitar mereka
Oleh sebab itu, arah Komunitas ini tersalur dalam dua segmentasi, yaitu publikasi dan edukasi. Publikasi dengan cara menyebar konten tulisan di berbagai media dan edukasi dengan cara memberikan penjelasan kepada masyarakat awam untuk memperkenalkan Indonesia yang berbhinneka dan toleran".

Menurut Lisi Alifia salah satu wanita yang turut dalam aksi itu, "pemerintah bisa ikut serta mendukung gerakan komunitas ini. “Tapi kami tidak perlu bantuan finansial, dukungan berupa materi aja dan pemateri pun sudah sangat membantu bagi kami,” ucap Lisi Alifia.
 "Dan saya juga tidak mau kaum wanita disini di pandang lemah mari kita bersatu melawan hoax," imbuh wanita berambut pendek itu.

Persoalan bangsa terjadi karena orang-orang yang tidak berada pada bidangnya sering kali ikut berkomentar dalam berbagai hal.

Komunitas GERBANG KERTASUSILA ini sangat aktif berdiskusi di grup Facebook mereka. Anggota di grup ini mencapai 5000 Nitizen lebih, dan salah satu agenda rutin mereka adalah mengadakan kopi darat.
Ketika ditanya mengapa kopdar?
Mbah Gilag dan kawan-kawan menjawab, “Orang kita senang rame-rame,” katanya dengan tersenyum. (Deni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)