Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si, Dari Santri Menjadi Jendral - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

13 Februari 2018

Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si, Dari Santri Menjadi Jendral



Ket.Foto : Pandam IV/Diponegoro. Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si 

SEMARANG, suarakpk.com - Komando Daerah Militer IV/Diponegoro (sering disingkat Kodam IV, Kodam Diponegoro, atau Kodam IV/Diponegoro) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Markas Komando yang berada di Jl. Perintis Kemerdekaan, Watugong, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Pangdam IV/Diponegoro yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si. yang sebelumnya menjabat Kepala Pusat Penerangan TNI. Ia dilantik Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/836/X/2017, tanggal 27 Oktober 2017.

Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI No. Kep/751/IX/2015 tanggal 16 September 2016.
Wuryanto merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1986 dari kecabangan infanteri, dan pada tahun 2000 ia menjadi lulusan terbaik Seskoad.
Pada 31 Oktober 2017, Wuryanto diangkat menjadi  Pandam IV/Diponegoro. Posisinya sebagai Kapuspen TNI digantikan oleh Mohamad Sabrar Fadhilah yang sebelumnya menjabat Kasdam IV/Diponegoro.
Mayjen TNI Wuryanto pun telah resmi bertugas di Kodam IV Diponegoro, Jumat (17/11/2017). Tugas pertamanya sebagai Pangdam tak lain adalah melepas Mayjen Tatang Sulaiman di GOR Prajurit Kodam IV Diponegoro, Jumat sore.
Mayjen TNI Wuryanto memuji kinerja pendahulunya. Ia menilai selama menjabat sebagai Pangdam Diponegoro, Mayjen TNI Tatang Sulaiman telah mengukir berbagai prestasi.
“Banyak keberhasilan yang telah dilakukan Mayjen Tatang Sulaiman selama menjadi Pangdam. Dia telah berhasil melakukan pembinaan terhadap prajurit di wilayah Jateng dan DIY sehingga Kodam IV Diponegoro saat ini sangat luar biasa. Kinerjanya Pak Tatang Sulaiman bagus, saya tinggal melanjutkan,” ujar Mayjen TNI Wuryanto
Wuryanto merupakan putra kelahiran Banyumas, 4 Juli 1961. Meski berasal dari Banyumas, Wuryanto belum pernah bertugas di wilayah Jawa Tengah (Jateng).
Semenjak, lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1986 silam,Wuryanto kerap berpindah tugas. Tugas pertamanya sebagai prajurit TNI adalah sebagai komandan peleton (Danton) di Kodam I Bukit Barisan di Sumatra.
Wuryanto juga sempat menjabat sebagai Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) di Kodam III Siliwangi. Sebelum menjabat sebagai Pangdam Diponegoro, Wuryanto ditugaskan sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI.
Kini ia kembali ke tanah kelahirannya di Jateng, sebagai Pangdam Diponegoro. Ia pun mengaku senang ditugaskan menjadi komandan tertinggi prajurit TNI di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Gagasan dan pemikiran sang jenderal yang humoris dan merakyat ini tidaklah berlebihan, mulai dari bagaimana tentara melakukan pendekatan terhadap mereka yang radikal, hingga perekrutan prajurit dengan latar belakang pondok pesantren.
“Alhamdulillah mantan napi teroris, atau orang-orang yang dicurigai radikal itu bisa diajak diskusi, bisa diajak bicara sehingga tidak lagi punya pemikiran radikal. Jadi sejauh ini Jawa Tengah dan DIY aman,” ungkap Pangdam.
Mantan Kapuspen TNI yang pernah lama bertugas di Aceh itu mengaku memiliki gagasan merekrut prajurit yang memiliki latar belakang pondok pesantren.
Dengan demikian, sang prajurit akan bisa lebih masuk dan masyarakat pun akan semakin senang.
Luasnya daerah yang menjadi tanggung jawabnya membuat dia tak kenal istirahat. Menurutnya, istirahatnya ya ketika dalam perjalanan darat.
Berkaitan dengan tahun politik ini, dia memastikan kepada prajurit tentang netralitas TNI sebagai komitmen Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang harus selalu dipegang teguh oleh seluruh prajurit TNI, serta memastikan persiapan dan kesiapan pemilu serta menghimbau agar bersinergi Polri dengan seluruh aparat yang ada di wilayah Jawa Tengah maupun DIY.
"Terkait pemilu tidak bosan-bosannya kita selalu menekankan netralitas TNI, dihadapkan dengan Pemilu 2019 banyak kelompok tertentu yang sudah mulai melakukan manuver, agar netralitas TNI ternodai, kemudian sengaja di-blowup ke media seolah-olah TNI tidak netral. Mari kita saling mengingatkan agar kita tidak terjebak dengan hal-hal yang dapat digunakan untuk merusak netralitas TNI," ucap Mayjen Wuryanto.

Karier
  • Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) (2014-)
  • Kasdam III/Siliwangi (2015-)
  • Kapuspen TNI (2016-)
  • Pangdam IV Dipenogoro (2017-)
Riwayat jabatan
  • Danbrigif 15/Kujang-II Kodam III/Siliwangi (2009)
  • Pamen Denma Mabesad (2010)
  • Danrindam XVI/Pattimura (2011)
  • Danrem 051/Wijayakarta (2012)
  • Paban IV/Komsos Sterad (2013)
  • Kadispenad (2014)
  • Kasdam III/Siliwangi (2015)
  • Kapuspen TNI (2016)
  • Pangdam IV/Diponegoro (2017)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)