KENDARI suarakpk.com- Kabar yang menghebohkan masyarakat Sultra Rabu, 28 Februari 2018 ihwal penangkapan bekas wali kota Kendari Asrun dan wali kota aktif Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) murni perkara penegakkan hukum. Oleh karena itu, kasus ini menurut Sahrul, Juru bicara tim sahabat ARF For AMAN, tidak boleh digiring dalam ruang-ruang yang sifatnya politis. "Biar tidak menimbulkan kegaduhan. Ini murni penegakkan hukum," kata Sahrul.
Dengan demikian Sahrul menegaskan, tim sahabat ARF For AMAN tetap fokus bekerja, bergerak lebih masif lagi dengan memaparkan visi misi pasangan calon Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN), ketimbang membicarakan penangkapan Asrun dan putranya dini hari tadi. Hal itu lanjut dia, justru banyak menghabiskan energi dan waktu yang berdampak pada produktifitas kerja tim. "Tugas tim adalah memenangkan pilgub, memenangkan hati rakyat dengan memilih pasangan Ali Mazi-Lukman," ujar pria yang akrab dipanggil Arul ini.
Rabu dini hari sekitar pukul 04.00 di Kantor Jotun, sebuah perusahaan penyedia material bangunan, Asrun Calon guebrnur Sulawesi Tenggara periode 2018-2023 ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama putranya Adriatma Dwi Putra (ADP) Wali Kota Kendari. Bekas wali kota Kendari dan wali kota aktif Kendari ini ditangkap dalam Operasi Tangkat Tangan (OTT) oleh tim penyidik KPK bersama beberapa orang yang diduga masih terkait dengan kasus tersebut. Asrun dan ADP serta pihak yang ikut di tangkap langsung di gelandang di gedung Direktorat Reserse Kriminal Khsus (Ditreskrimsus) Polda Sultra sekitar pukul 05.30 untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Sahrul mengatakan, kasus dugaan korupsi yang melibatkan calon gubernur Sultra Asrun dan wali kota Kendari ADP ini menjadi ranah lembaga penegak hukum. Jangan sampai tim sahabat terjebak dalam diskusi peristiwa OTT yang menghebokan publik ini sehingga kita mengabaikan kerja-kerja pemenangan AMAN. Jadi, kata tokoh pemuda Sultra ini mengimbau kepada seluruh tim sahabat ARF For AMAN memastikan seluruh simpul relawan terkoordinasi dengan baik, terus bekerja lebih masif lagi hingga menjangkau pelosok-pelosok.
"Yang harus kita yakinkan adalah suara akar rumput dan kita giring mereka menjadi pemilih cerdas, rasional tanpa uang," kata mantan aktivis Makassar ini. (Randy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar