MUNA, suarakpk.com - Diawal tahun 2018, Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan harga. Sembako yang dimaksud yaitu beras.
Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Sukarman Loke mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi di seluruh Indonesia dan merupakan salah satu pemicu inflasi. Kenaikan harga yang terjadi di Muna masih dibawah standar kenaikan harga Nasional.
"Inikan masalah nasional, bukan hanya di Muna saja tetapi nasional juga. Beras kita mengalami kenaikan hanya Rp.1000 sedangkan nasional yang tadinya Rp.9500 per kilo sekarang sudah Rp. 11.000, mengalami kenaikan Rp.1500. Dan yang menjadi salah satu pemicu inflasi hari ini yaitu kenaikan harga beras," ujar Sukarman saat ditemui Suarakpk.com di kantornya, Senin (15/1/18).
Dia juga menambahkan kenaikan harga terjadi bukan hanya karena kelangkaan suatu barang, tetapi juga bisa terjadi karena penetapan harga tinggi yang ditetapkan oleh produsen.
Sambungnya, guna memantau kenaikan harga tersebut, pihaknya mengadakan kerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan operasi ditiap minggunya.
"Untuk memantau harga barang, kami bekerjasama dengan Bulog melakukan operasi pasar, kita Perindag tidak bisa melakukan operasi karena kami tidak punya uang, tidak dapat anggaran untuk operasi pasar," ungkapnya.
Sukarman juga menuturkan, setiap selesai operasi pasar, pihaknya membuat laporan untuk disampaikan ke Perindag provinsi hingga ke Kementrian.
"Setiap Rabu itu kami sampaikan ke Polres, bagian ekonomi, ke Perindag provinsi dan Kementrian Perdagangan tentang harga sembilan bahan pokok yang ada di Muna," ucapnya.
Dia juga menyampaikan kalau stok beras di Muna masih cukup sampai bulan April mendatang. (Randy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar