Pembangunan Jalan Rabat Beton Desa Ngingit Diduga Penuh Rekayasa - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

08 Januari 2018

Pembangunan Jalan Rabat Beton Desa Ngingit Diduga Penuh Rekayasa



MALANG, suarakpk.com – Pelaksanaan pembangunan di Desa Ngingit Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang pada tahun 2017, mengalokasikan Dana Desa yang termuat dalam RAPBDes sebesar Rp. 185.686.674,- , Di tahun 2017 ini, Untuk kegiatan pembangunan jalan terletak di dusun glendangan,pada awal perencanaan program yakni Pavingisasi dengan volume 540 meter x 3 meter. Namun pada realisasi program dirubah dengan pola pengecoran atau Rabat Beton dengana panjang 540 meter dan lebar 3 meter.

Kepala Desa Liana pada Jum'at (15/12) di konfirmasi bersama Wariadi (kiri), saat berada di rumahnya mengatakan bahwa“Perbaikan jalan di RT. 16 Dusun Glendangan  yang semula direncanakan dengan pola pavingisasi, memang kita rubah dengan pola pengecoran rabat beton, panjang tetap 540 meter, lebar 3 meter dan ketebalan 0,2 meter atau 20 centimeter,” terang Liana,namun anehnya perubahan perencanaan program tidak dilengkapi dengan Berita Acara Perubahan.


Liana juga menjelaskan, dalam pengerjaannya diborongkan kepada pemborong bernama Wariadi, “Alhamdulillah pekerjaan sudah selesai,” imbuh Liana seraya menjelaskan bahwa pembayarannyapun sudah dilunasi 100% setelah dipotong pajak.

Dalam konfirmasi sebelumnya, Rabu (13/12), Nur Choliq sebagai Tim Pelaksana Kegiatan dan Masruroh sebagai Bendahara Desa Ngingit mengatakan hal senada, baik terkait pengalihan pola pavingisasi menjadi pola pengecoran berupa rabat beton, volume pengecoran yang 324 M3 (540m x 3 m x 0,20 m – Red) hingga terkait selesainya pekerjaan dan pelunasan pembayaran.

Namun begitu, dari data yang ada dan hasil investigasi di lapangan, suarakpk.com menemukan banyak kejanggalan, salah satunya kualitas pekerjaan yang tidak sesuai bestek / RAB belum dilewati kendaraan jalan sudah rusak dan juga ditemukan dua alat bukti berupa kwitansi yang pada kenyataannya berbeda dengan fakta di lapangan.

Saat suarakpk.com melakukan investigasi di lapangan adanya laporan dari masyarakat bahwa kelompok jamaa'h tahlil dibebani atau diminta bantuan berupa uang senilai 50 ribu/anggota dengan dalih untuk menutupi kekurangan biaya pelaksanaan pengecoran di dusun tersebut.

Adanya dugaan permainan pada proyek pembangunan rabat beton di desa ngingit semakin menyakinkan warga bahwa selama ini peran yang maksimal dalam pengawasan dan pelaksanaan lebih banyaak dilakukan oleh suami kepala desa, bahkan masyarakat pun curiga kemana aliran dana yang di pungut dari jama'ah tahlil.

Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa "Pekerjaan yang menggunakan dana desa itu tidak boleh di kontraktualkan " tandasnya. Wariadi selaku pemborongpun statusnya juga tidak jelas, tidak mempunyai CV, daya curiga ada permainan antara suami kepala desa dengan yang bersangkutan, imbuhnya. Hingga berita ini diturunkan Team Investigasi suarakpk.com masih melakukan pulbaket dilapangan.(Narto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)