BATUBARA, suarakpk.com - Warga miskin pengguna gas LPG berukuran 3 kg Kamis (07/12)
mengamuk kepada pengusaha bernama Jikcak.
Amukan warga bukannya tidak beralasan, karena kebanyakan mereka tidak mendapatkan gas LPG berukuran 3 kg. Padahal pada saat itu warga melihat ditempat Jikcak ada masuk tabung gas yang dimaksud.
Adapun Jikcak pemilik dari Pangkalan CV. Batu Bara Bersama dengan alamat Jalan A Yani Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara No 50, Agen PT GAS Istana Laras.
Menurut H Ani warga Kelurahan Pangkalan Dodek karena pihak pengusaha bernama Jikcak menjual gas tersebut kepada pengusaha dan untuk membeli gas tersebut dirinya pun tidak mendapatkan. "Karena gas itu banyak dijual kepedagang, aku mau beli satu buah saja pun tak dapat, bagaimana ini pak?" tanyanya dengan nada kesal.
Hal itu diakui Jikcak saat dikonfirmasi di lokasi mengatakan karena banyaknya masyarakat pengguna berbanding tabung gas yang masuk maka pihaknya tidak dapat melayani masyarakat pembeli.
"Gas yang masuk sebanyak 260 tabung sementara masyarakat yang membeli lebih banyak, jadi tak mungkinlah semuanya mau dilayani," kata Jikcak.
Saat ditanya mengapa dirinya tidak menjual dengan harga yang telah ditetapkan, dirinya beralasan karena banyaknya uang pengeluaran mulai dari SPSI, SBSI dan juga parkir
"Karena banyaknya pengeluaran maka saya menjual Rp 18000, 00 seperti SPSI, Parkir, SBSI dan saya harus membayar sebesar Rp 15.000 setiap tabung gas masuk dan jika itu dihilangkan saya akan jual sesuai dengan HET Rp 16000," kelah Jikcak.
Jikcak juga mengakui kalau dirinya menjual gas tersebut kepada pengusaha dan menurutnya itu diperbolehkan dan berapa harga yang dijual pengusaha itu terserah mereka, "Benar saya ada menjual kepada pengusaha dan itu tidak ada larangan, kalau berapa harga yang di jual mereka saya tidak ada urusan," tutupnya sembari meninggalkan awak media.
Masih di lokasi yang sama dengan wajah sembraut seorang warga jalan Berdikari bernama Nini (37) mengatakan untuk mendapatkan gas dirinya selalu bertengkar dengan pihak Pangkalan lain bernama Dina, "Payah kali mendapatkan gas, kalau ditempat Dina, aku selalu bertengkar dan tidak pernah dapat" kata Nini penuh dengan emosi.
Untuk ini diharapkan kepada Pemkab Batu Bara dan pemerintah setempat dapat menyelesaikan persoalan warga, jika tidak dikhawatirkan akan terjadi adu fisik antar pengusaha dan masyarakat.
Pantauan suarakpk.com, pada hari yang disebutkan diatas terlihat CV Batu Bara Bersama menjual gas subsidi kepedagang eceran dengan menggunakan becak. (Red.006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar