Boyolali ,suarakpk.com. – Beredarnya video di media sosial yang memperlihatkan jalan rusak ditanami pohon pisang di Dukuh Grijo, Desa Jagoan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, mendapat klarifikasi dari Pemerintah Desa Jagoan. Video tersebut dinilai tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya dan dipicu oleh miskomunikasi.
Tim Suarakpk yang turun ke lokasi jalan di Dusun Grijo RT 02 RW 04, Desa Jagoan, mendapati bahwa kondisi jalan yang sebelumnya rusak kini telah dilakukan perbaikan.
Kepala Desa Jagoan Yulianto,saat ditemui di kantornya pada Senin (22/12/2025), menjelaskan bahwa dirinya awalnya tidak mengetahui adanya unggahan video tersebut. Ia baru mengetahuinya sehari setelah video beredar di media sosial.
“Sebetulnya ini hanya miskomunikasi saja. Jalan yang terlihat berlubang itu memang sengaja digali oleh warga karena sudah masuk tahap persiapan perbaikan. Namun ada warga yang tidak sabar sehingga mempostingnya ke media sosial,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa Jagoan menerangkan bahwa awal mulanya jalan tidak di situ melainkan harus berkelok kelok dan sempit tidak bisa dilalui kendaraan BUS besar. Bahkan pernah terjadi kejadian warga hajatan yang memiliki menantu dari luar kota harus transit di dukuh jagoan sebelah barat dukuh grijo karena bus tidak bisa masuk ke lokasi. Berangkat dari kondisi itu, pemerintah desa kemudian bersepakat dengan BPD dan RT RW menjadikan prioritas kegiatan menganggarkan dan membangun jalan tersebut pada tahun 2024.
“Belakangan ini ada pembangunan di dukuh grijo yang mendatangkan material dalam skala besar Sekali kirim bisa belasan mobil masuk bersamaan. Kalau ada beton jalan yang pecah, itu wajar karena kondisi tanahnya dulunya bekas kebun tebu dan timbunan,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihak pemerintah kecamatan bersama Forkopimcam telah turun langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi jalan.
“Kalau informasinya dirasa kurang lengkap silakan tanya langsung ke warga sekitar,” ujarnya.
Di sisi lain, Sugiono, selaku kadus setempat, menyampaikan bahwa penggalian beton jalan yang rusak di beberapa titik tersebut dilakukan bersama Ketua RT,RW dan sebagian warga sebagai bagian dari upaya perbaikan.
“Saya bersama Ketua RT RW dan beberapa warga memang menggali jalan yang rusak itu untuk diperbaiki. Tapi malah dividio dan diposting ke media sosial,”ya mungkin karena tidak sabar,"ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa penggunaan anggaran desa memiliki prosedur dan tahapan yang harus dilalui. Tidak semua kerusakan bisa langsung diperbaiki secara instan.
“Anggaran desa itu ada aturannya. Tidak bisa setiap ada kerusakan langsung diperbaiki saat itu juga,” pungkasnya.(Wawan/red)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar