SURABAYA, suarakpk.com – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Yayasan Penyelenggara Pameran Tosan Aji, Senin. 17 November 2024, bakal memamerkan ratusan jenis keris dengan berbagai pamor dan manfaatnya, dan keris-keris tersebut bukan sekedar dipamerkan, namun juga akan ditawarkan dengan harga yang terjangkau bagi para kolektor maupun masyarakat umum.
Pameran Pusaka Tosan Aji tahun 2025 sendiri mengangkat tema “Menyongsong Warisan Budaya Keris yang Ditetapkan UNESCO dan PBB sebagai Warisan Budaya Indonesia” yang digelar di Balai Pemuda Surabaya akan berlangsung selama lima hari, mulai 17 hingga 21 November. Demikian dituturkan Ketua Yayasan Penyelenggara Pameran Tosan Aji, KPH.Dr.H.Andi Budi Sulistijanto,S.H.,M.I.Kom., atau yang sering dikenal dengan panggilan Gus Andi.
Dikatakan Gus Andi, bahwa pagelaran ini akan menampilkan ratusan macam keris dari berbagai daerah di Nusantara.
“Termasuk salah satu Keris Pusaka milik Presiden Prabowo Subianto serta koleksi Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menjadi daya tarik utama pameran,” katanya.
Gus Andi menjelaskan, bahwa pameran ini diselenggarakan oleh komunitas kolektor keris sebagai bentuk upaya pelestarian budaya bangsa.
“Di Jawa, sebagaimana diyakini Masyarakat jawa dan praktisi spiritual, bahwa selain sebagai senjata tradisonal, keris memiliki makna simbolis dan filosofis, seperti lambang kekuatan, keberanian, spiritualitas, dan kebijaksanaan. Keris juga dianggap sebagai simbol bersatunya manusia dengan Tuhannya,” jelas Ketua Yayasan Trah Pakoe Boewono IV.
Lebih lanjut, Gus Andi menerangkan, bahwa keris disebut tosan aji dan diperlakukan sebagai benda sakral. Namun pemaknaannya tetap kembali kepada pribadi masing-masing.
“Bagi saya, setiap benda memiliki unsur molekul positif dan negatif,” jelasnya.
Gus Andi menambahkan bahwa pelestarian keris harus terus digaungkan. Menurutnya, merawat keris membutuhkan ketenangan dan kesabaran.
KPH.Dr.H.Andi Budi
Sulistijanto,S.H.,M.I.Kom (Gus Andi) menunjukkan salah satu Koleksi Keris Presiden Prabowo
Melalui pameran ini, ia berharap semangat kejayaan Majapahit dapat kembali dihidupkan serta mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia memiliki ribuan warisan budaya berharga.
“Terima kasih kepada semua yang hadir. Komunitas keris dan para kolektor datang dari berbagai daerah: Lombok, Bali, Madura, Surabaya, Sidoarjo, hingga Yogyakarta. Pameran ini menjadi ruang ekspresi dan edukasi bagi masyarakat untuk mengenal Tosan Aji sebagai warisan Nusantara yang diakui dunia,” ujarnya.
Gus Andi berharap masyarakat dan komunitas keris, khususnya di wilayah Surabaya dan Jawa Timur, dapat hadir meramaikan pameran tersebut.
Sementara itu, Pembina yayasan Empu Haryo menegaskan bahwa keris merupakan jati diri budaya bangsa Indonesia.
“Kita patut berbangga dapat melestarikan budaya dan karya agung bangsa ini. Apresiasi setinggi-tingginya bagi para seniman yang konsisten mencurahkan tenaga, pikiran, dan biaya demi kelestarian Tosan Aji,” ungkapnya.
Pameran ditutup dengan Tumpengan dalam rangka menyongsong peringatan 20 tahun penetapan Keris sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, yang dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai komunitas dan kalangan di Jawa Timur. (001/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar