KAB.SEMARABG, suarakpk.com - Tuntang, 24 September 2025 – Suasana meriah dan penuh kebersamaan tampak di halaman kantor Kecamatan Tuntang pada Rabu (24/9). Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kecamatan Tuntang ke-148, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) 2025 bekerja sama dengan pemerintah kecamatan menggelar Lomba Tumpeng yang diikuti oleh 16 desa se-Kecamatan Tuntang.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi kuliner tradisional, tetapi juga sarana memperkuat silaturahmi antarwarga desa serta memperingati sejarah panjang Tuntang sebagai bagian dari Kabupaten Semarang.
Semarak Kreativitas dari 16 Desa
Sejak pagi, peserta dari 16 desa sudah memadati lokasi lomba dengan membawa berbagai kreasi tumpeng. Bentuk dan hiasan yang ditampilkan begitu beragam, mulai dari tumpeng nasi kuning berbentuk gunungan, tumpeng mini berlapis lauk-pauk tradisional, hingga tumpeng modern dengan sentuhan ornamen seni.
Masing-masing desa menampilkan tumpeng yang sudah dibuat. Mengangkat tema ketahanan pangan, tumpeng-tumpeng yang dilombakan memiliki keunikan masing-masing.
“Selain rasa dan kerapian, tumpeng yang dinilai juga harus mencerminkan kekhasan desa. Jadi setiap peserta berusaha menunjukkan identitas lokal masing-masing,” ujar salah satu dewan juri.
Filosofi Tumpeng dalam Kebersamaan
Lomba tumpeng ini bukan sekadar adu keindahan penyajian. Tumpeng sebagai makanan tradisional sarat akan filosofi: bentuk kerucutnya melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, sementara lauk-pauknya mencerminkan keseimbangan hidup dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
Dengan menggelar lomba ini, masyarakat Tuntang diingatkan kembali pada nilai-nilai tradisi yang mengajarkan kebersamaan, gotong royong, serta penghormatan terhadap budaya lokal.
Peran Mahasiswa KKN UPGRIS
Mahasiswa KKN UPGRIS Kecamatan Tuntang 2025 memainkan peran penting dalam terselenggaranya lomba ini. Mereka membantu proses persiapan, penataan lokasi, publikasi kegiatan, hingga pendampingan desa peserta lomba. Keterlibatan mahasiswa ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengembangkan kegiatan sosial-budaya.
HUT Tuntang: Refleksi dan Harapan
Peringatan HUT Kecamatan Tuntang ke-148 bukan hanya perayaan seremonial, melainkan juga momentum refleksi perjalanan panjang kecamatan ini. Dalam 148 tahun perjalanannya, Tuntang tumbuh menjadi wilayah yang kaya akan potensi pertanian, perkebunan, serta budaya masyarakatnya.
Dengan mengusung tema ketahanan pangan yang menekankan potensi lokal, acara ini diharapkan menjadi pengingat bahwa kekuatan Tuntang ada pada kebersamaan masyarakatnya.
Penutup yang Berkesan
Usai pengumuman pemenang, seluruh tumpeng yang diperlombakan kemudian dinikmati bersama-sama oleh peserta, dan panitia. Suasana kebersamaan begitu terasa, sejalan dengan filosofi tumpeng itu sendiri: membagi rasa syukur dengan sesama.
Gelaran lomba tumpeng ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh pihak yang terlibat. Lebih dari sekadar lomba kuliner, acara ini menjadi simbol persatuan, wujud penghargaan terhadap tradisi, sekaligus doa bersama untuk masa depan Kecamatan Tuntang yang lebih baik.
Pungkasnya (Mujib/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar